ANALISIS

Tolong Beri Pijar Matahari ke Timnas Putri Indonesia di Masa Hibernasi

Abdul Susila | CNN Indonesia
Minggu, 06 Jul 2025 17:13 WIB
Perjuangan Timnas Putri Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2026 berakhir dengan kegagalan. PSSI perlu memberi pijar matahari ke sepak bola putri.
Pemain Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann masih berusia 16 tahun. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Rata-rata usia skuad Timnas Putri Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2026 adalah salah satu yang tertua. Pemain termuda di Garuda Pertiwi adalah 28 tahun, yakni Vivi Oktavia.

Dari 23 nama yang didaftarkan dalam kualifikasi ini, tujuh di antaranya di bawah 20 tahun, delapan di bawah 23 tahun, tiga di bawah 25 tahun, dan sisanya di atas itu.

Dengan rata-rata usia ini, ada potensi besar di masa depan. Jika mendapatkan sentuhan yang tepat, pemain-pemain ini bisa menjadi wajah sepak bola Indonesia di pentas Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Claudia Scheunemann misalnya, masih 16 tahun. Ia pemain termuda Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2026. Dan, Claudia bukan hanya jadi pemanis skuad, tetapi pilihan utama.

Ia dua kali menjadi starter dan sekali sebagai cadangan. Kendati tak mencetak gol, tampil di pentas senior melawan pemain-pemain lebih senior membuatnya kian matang.

Agar potensi Claudia, juga pemain muda lainnya seperti Helsya Maeisyaroh dan Sheva Imut meningkat, harus berlatih dan bertanding di kompetisi. Tidak mungkin hanya berlatih di Timnas.



Dengan situasi di dalam negeri yang hibernasi, pilihannya tinggal satu: berkiprah di luar negeri. Namun, tidak semua pemain punya keberuntungan bisa hijrah ke luar negeri.

Ada banyak kondisi yang memengaruhi. Dalam konteks ini 'pijar matahari' dari PSSI sangat dinanti. Istilah kasarnya pemain-pemain ini butuh subsidi silang kesempatan berkarier.

Saturo Mochizuki, pelatih Timnas Putri Indonesia, secara terbuka mengatakan, sepak bola Indonesia punya potensi berkembang. Namun dibutuhkan jalan yang sangat panjang.

Pilihan PSSI menggenjot sepak bola akar rumput, yang bekerja sama dengan swasta, tentu layak diapresiasi, tetapi tidak cukup sampai di situ. Dibutuhkan muara, yakni kompetisi.

Menuju tahun 2027, di mana PSSI ingin menggelar kompetisi, masih lama. Butuh kesabaran menuju hari yang dinanti itu. Jika tidak ada terobosan di sela-selanya, PSSI akan terus diteror publik.



(rhr/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER