Kabar duka datang dari dunia sepak bola internasional. Pemain Liverpool dan Timnas Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia akibat kecelakaan tragis pada Kamis (3/7).
Menanggapi kabar tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan rasa duka cita yang mendalam untuk keluarga Diogo Jota sekaligus mengingatkan pemain Indonesia.
"Saya sebagai pecinta bola ya terenyuh dengan peristiwa itu," ujar Erick saat ditemui awak media saat menghadiri pembukaan Piala Presiden 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi apakah itu bagian dari sejarah sepak bola Indonesia, kan agak berjarak ya," kata Erick Thohir menambahkan.
Namun, ia menekankan pentingnya insiden seperti ini sebagai pengingat bagi pemain sepak bola, baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun.
Erick juga menyinggung peran Yayasan PSSI dalam memberikan perlindungan kepada para pemain.
"Banyak juga pemain tim nasional kita yang sulit. Karena itu, Yayasan PSSI banyak bantu mereka dengan asuransi kesehatan, kemarin ada operasi jantung dan lain-lain," kata Erick.
Erick menekankan bahwa para pemain harus siap menghadapi berbagai risiko dalam dan setelah karier mereka.
Kematian mendadak pemain internasional seperti Jota, menurut Erick, harus menjadi refleksi kolektif bahwa keselamatan dan kesejahteraan pemain adalah prioritas, baik dalam masa aktif maupun setelah pensiun.
"Ya itulah bagaimana pemain-pemain sendiri mesti siap-siap ketika masih berkarier dan sesudah berkarier ya menabung gitu. Karena kita enggak tahu, peristiwa Diogo Jota itu kan bisa terjadi juga, amit-amit ya. Jadi para pemain sejak awal diberikan edukasi untuk benar-benar menabung lah," ujar Erick.