Jakarta, CNN Indonesia --
Caitlin Clark muncul sebagai sosok bintang baru di WNBA. Namun kemunculannya disertai berbagai tekanan dan hal-hal yang menyulitkan untuknya.
Clark datang sebagai rookie dan bergabung ke Indiana Fever pada musim 2024. Ia masuk sebagai draf pertama setelah tampil mengesankan bersama Iowa Hawkeyes di ajang NCAA.
Setelah mengukir berbagai prestasi hingga nomor 22 miliknya dipensiunkan oleh Hawkeyes, Clark langsung memikat perhatian begitu menjalani debut di WNBA. Ia langsung jadi sosok penting di Indiana Fever.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berposisi sebagai point guard, Clark langsung merebut gelar rookie of the season sekaligus jadi pencetak assist terbanyak di musim 2024. Ia pun masuk ke All WNBA First Team sekaligus tampil di WNBA All Star.
Di musim pertamanya, Clark mencetak 19,2 poin per gim serta 8,4 assist per game, Catatan itu membuat Clark seolah tak demam panggung dalam musim debut dan langsung masuk jajaran elite WNBA.
Bukan hanya soal penampilan individu dan efek pada tim,kehadiran Clark juga berdampak pada WNBA secara keseluruhan. Clark menghadirkan penonton baru dan meningkatkan jumlah penonton.
Jumlah penonton laga kandang dan tandang Indiana Fever, dikutip dari Field House, memecahkan rekor hingga 643.343 penonton sejak Clark hadir. Musim sebelumnya, rata-rata penonton laga kandang Fever ada di angka 4.000. Begitu Clark datang, meningkat hingga 17 ribu.
Secara total, hal ini meningkatkan rata-rata penonton di WNBA pada musim 2024. Rata-rata penonton [er [ertandingan ada di angka 9.807 penonton, naik dari 6.615 penonton per pertandingan di musim sebelumnya.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Di balik gemerlap tersebut, ada banyak tekanan dan kontroversi yang melibatkan Clark. Ia seolah terus dirundung sejumlah masalah.
Rekaman-rekaman Clark dilanggar dengan keras oleh pemain lawan sudah tampak sejak musim pertama. Hingga musim kedua, ia juga sering jadi sasaran pelanggaran keras dari pemain-pemain lawan, mulai didorong, hingga dicolok matanya.
Saat Clark tidak masuk dalam skuad Timnas Amerika Serikat untuk Olimpiade Paris 2024, hal itu juga memicu kontroversi. Walau Clark masih debutan, ia dianggap layak masuk skuad meskipun tak lantas harus selalu jadi pemain utama.
Lantaran Clark juga punya banyak penggemar, alhasil situasi WNBA makin panas. Tiap Clark diserang, para penggemar bakal ikut melakukan serangan balik.
Alhasil, situasi di dunia maya tak terkendali karena ada pula komentar-komentar yang menyeret isu rasial. WNBA bahkan melakukan investigasi terhadap kasus itu ketika Clark terlibat pertikaian dengan Angel Reese pada Mei lalu.
"WNBA mengutuk aksi rasial, kebencian, dan diskriminasi dalam berbagai bentuk, mereka tak punya tempat dalam liga dan lingkungan kita," tulis WNBA dalam pernyataan resmi mereka, dikutip dari Guardian.
[Gambas:Photo CNN]
Tiap isu yang berkaitan dengan Clark kemudian menjadi sebuah hal besar. Yang terkini, dikutip dari CNN, pertanyaan dari jurnalis ternama Christinne Brennan dianggap jadi masalah besar oleh Asosiasi Pemain WNBA.
Pertanyaan itu diarahkan kepada DiJonai Carrington soal: "Apakah dia sengaja mencolok mata Clark?"
Asosiasi Pemain WNBA sampai membuat rilis terkait hal tersebut. Sedangkan Brennan menganggap pertanyaan tersebut wajar, sama halnya dengan pertanyaan yang ia lontarkan ke pebasket putra saat insiden terjadi.
Dalam dua musim ia bermain di WNBA, Clark sudah membuat perubahan besar dan keramaian di liga tersebut. WNBA jadi lebih diminati banyak orang meskipun itu berarti Caitlin Clark selalu berada di pusaran utama, baik itu soal aksinya di lapangan maupun hal-hal lain di luar lapangan.
[Gambas:Video CNN]