3. Toni Firmansyah
Melayani dan melindungi. Sebagai gelandang yang punya tugas sebagai jembatan dan motor tim, Toni melayani rekan-rekan dengan rajin menjemput bola atau mendistribusikan si kulit bulat agar laik lajunya.
Di sisi lain Toni juga melindungi lini pertahanan dengan baik. Dengan aksi-aksi yang terukur dan presisi, jebolan tim muda Persebaya ini sigap menyergap lawan yang menguasai bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja arek Suroboyo ini tampak memuaskan Vanenburg sehingga pelatih asal Belanda itu ketagihan menempatkannya sebagai pemain inti. Pengambilan keputusan harus dibenahi Toni ketika melawan tim dengan kualitas tinggi.
4. Rayhan Hannan
Bermain sebagai winger dalam laga melawan Brunei, Rayhan cukup menyedot perhatian lantaran jadi motor di sisi kanan.
Ketika main sebagai gelandang dalam laga melawan Filipina juga tak mengecewakan. Hanya ketika melawan Malaysia, ketika mengemban amanat menjadi pengganti Arkhan Fikri, pemain Persija ini sedikit kurang gereget.
Rayhan punya kans besar kembali jadi pemain inti dalam laga melawan Thailand di semifinal. Jika bisa mengambil pelajaran dari laga melawan Malaysia, pemain 21 tahun ini bisa saja membuat Gajah Perang ambruk.
5. Rahmat Arjuna
Di antara sederet pemain yang bisa beroperasi di sisi sayap, Rahmat bisa mengamankan satu tempat reguler di fase grup. Vanenburg melihat potensi dari pemain Bali United ini.
Kematangan bermain di kompetisi lokal membuat Rahmat tampil tak canggung. Tak terlalu cepat, tapi cukup lihai menciptakan ruang atau menggoyang pertahanan lawan.
Crossing-crossing tajam atau finishing berujung gol Rahmat jadi sesuatu yang ditunggu jika pemain kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan, itu tampil lagi dalam laga perebutan tiket final.
(nva/rhr)