Momentum Fajar/Fikri bisa juara China Open 2025 memang bisa diharapkan sebagai titik balik. Namun pada kenyataannya, motivasi kemenangan Fajar/Fikri itu, pada titik ini, hanya bisa diharapkan bisa diterima oleh wakil lain.
Pasalnya, Fajar/Fikri memang berstatus sebagai ganda sementara sejauh ini. Fajar/Fikri saat ini hanya diproyeksikan bermain di dua turnamen di bulan Juli. Setelah itu, mereka akan kembali dengan pasangan masing-masing.
Karena itulah, kemenangan Fajar/Fikri ini juga layak untuk tidak dibesar-besarkan. Karena setelah ini, nama Fajar/Fikri di bagan turnamen-turnamen mendatang, setidaknya belum ada lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar dan Fikri akan berjuang di jalan mereka masing-masing. Fajar akan kembali bertarung bersama Rian sedangkan Fikri akan kembali bermain bersama Daniel.
Kembalinya Fajar dan Fikri dengan pasangan masing-masing juga tidak lantas berarti buruk. Bisa saja Fajar dan Fikri sudah mendapat pelajaran berharga yang membuat mereka punya kepercayaan diri ekstra ketika kembali bermain bersama pasangan asli mereka.
Pun begitu juga halnya dengan Rian dan Daniel. Kemenangan Fajar/Fikri juga bisa saja memberikan motivasi ekstra untuk mereka untuk berusaha lebih keras dan lebih baik lagi ketika kembali turun bersama sebagai Fajar/Rian dan Fikri/Daniel di lapangan.
![]() |
Namun harapan untuk melihat nama Fajar/Fikri kembali muncul dalam turnamen BWF juga tidak benar-benar nol persen. PBSI pernah menyatakan bahwa 2025 sebagai tahun yang penuh uji coba termasuk soal tukar pasangan.
Selepas Kejuaraan Dunia 2025, bisa saja ada hal-hal yang kembali jadi pertimbangan, termasuk mematenkan Fajar/Fikri sebagai pasangan reguler. Dengan ketiadaan pemain andalan yang bisa bersaing dan masuk babak akhir turnamen dari pekan ke pekan, kombinasi Fajar/Fikri yang sudah terbukti di China Open tentu bisa jadi opsi menarik yang patut untuk dipertimbangkan.
Belum lagi bila berbicara bahwa Fajar/Fikri mampu jadi juara dengan menyingkirkan empat ganda unggulan plus tidak pernah kehilangan satu gim pun hingga berdiri di podium kemenangan. Hal itu jelas bisa jadi rayuan terkuat untuk melihat Fajar dan Fikri kembali bertarung di sisi lapangan yang sama pada turnamen di masa depan.
Sebelum jauh meraba ke depan, pada akhirnya di titik ini, Fajar/Fikri sudah mengukir sebuah kemenangan besar di tahun yang sulit untuk Tim Bulu Tangkis Indonesia. Namun kemenangan ini belum bisa dibesar-besarkan mengingat keberadaan Fajar/Fikri masih abu-abu.
Ia belum menjadi sebuah bentuk baku dan pada titik ini seolah hanya memberikan kebahagiaan besar sesaat dan kemudian berlalu.
(sry)