Dua pemain Timnas Indonesia U-23, Kadek Arel dan Rahmat Arjuna, mengaku tak gentar dengan persaingan pemain asing di Super League 2025/2026.
Mengacu regulasi kompetisi musim ini, klub Super League berhak mengontrak maksimal 11 pemain asing. Dari jumlah itu, tujuh di antaranya bisa menjadi pemain inti per pertandingan.
Ini peningkatan jumlah pemain asing yang bisa starter. Musim lalu, saat kompetisi masih bernama Liga 1, hanya enam pemain asing yang bisa menjadi starter per pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ada peningkatan jumlah pemain asing, Kadek dan Rahmat tak gentar. Dua pemain Bali United ini siap berjuang dan bersaing dengan pemain asing menjadi pilihan utama klub.
"Kita harus profesional. Kita berdua percaya pada kemampuan dan keterampilan kita. Untuk kompetisi musim ini, inilah saatnya kita bersaing," kata Kadek.
"Kami siap. Saya pikir persaingan akan ketat. Kami akan belajar dari pemain asing untuk meningkatkan kemampuan," ujarnya dalam kerja sama LIB dengan OPPO di Senayan, Kamis (31/7).
Sementara itu, Direktur Komersial dan Bisnis I.League, Sadikin Aksa, semangat juang anak-anak muda dalam Super League patut diapresiasi. Semangat mereka bisa menjadi inspirasi.
"Kami percaya kehadiran OPPO akan memberikan nilai tambah tidak hanya bagi kompetisi, tetapi juga bagi komunitas, fans, dan generasi muda," ujar Sadikin saat jumpa pers.
Turut hadir pula dalam acara ini Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Vice President OPPO Indonesia Patrick Owen. Erick ingin pemain muda dapat panggung di dalam kompetisi.
"Kami melihat Super League bukan sekadar kompetisi, tetapi panggung bagi jutaan laga penuh momen yang menginspirasi," ucap Owen saat memberikan sambutan.
(abs/ptr)