Keputusan Justin Hubner bergabung ke Fortuna Sittard di Liga Belanda bisa dipandang sebagai pilihan tepat. Meski sang 'preman' dianggap banyak gaya, namun soal pilihan karier sudah terlihat cukup dewasa.
Bukan tanpa sebab Hubner pantas disebut dewasa jika bicara soal karier. Dengan usia 21 tahun yang notabene masih sangat muda, pemain kelahiran Den Bosch itu menolak bayaran lebih tinggi dari klub Indonesia demi bisa tetap merumput di Eropa.
Ini mengisyaratkan tekad besar Justin Hubner sebagai pesepakbola. Ia sadar kesempatan meniti karier di Benua Biru tak boleh disia-siakan meski tak mendapat upah sebesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa saja memilih uang. hanya saja, dari segi olahraga, ini [bergabung dengan Fortuna Sittard] adalah pilihan terbaik. Saya hanya ingin mendapatkan waktu bermain sebanyak mungkin di Eredivisie dan kemudian kita lihat saja apa yang akan terjadi berikutnya," kata Justin Hubner dikutip dari Voetbal Primeur.
Berlaga di Liga Belanda jelas jadi peluang sarat potensi untuk Hubner. Sebab klub berbasis di Sittard, kota yang berbatasan langsung dengan Jerman itu cukup kompetitif di kasta tertinggi Liga Belanda.
Sejak promosi ke Eredivisie pada musim 2018/2019 lalu, perlahan Fortuna Sittard menunjukkan tren peningkatan. Sempat berkutat di papan bawah, mereka kini bersaing di papan tengah usai finis di peringkat ke-11 musim lalu.
Fortuna Sittard juga sempat menembus perempat final KNVB Cup 2023/2024. Sayangnya pada edisi terakhir di KNVB Cup 2024/2025 mereka disingkirkan tim amatir, Quick Boys.
Dengan fokus pada kompetisi domestik musim ini, Fortuna Sittard bakal fokus di dua ajang utama yaitu Eredivisie dan KNVB Cup. Jika Justin Hubner jadi andalan, diproyeksikan jebolan tim junior Wolverhampton Wanderers itu bisa merumput lebih dari 30 pertandingan di semua pentas.
Hubner mulai membuktikan kualitasnya saat debut untuk Fortuna Sittard melawan Go Ahead Eagles. Menghadapi juara KNVB Cup 2024/2025, Hubner tak gugup tampil sebagai starter dan main 90 menit.
Berdasarkan statistik Who Scored, meski berperan sebagai bek tengah, Hubner melepaskan lima tembakan yang salah satunya tepat sasaran. Kemudian ada catatan 92,6 persen akurasi umpan dari 76 sentuhan.
Dalam urusan bertahan, Hubner juga menjanjikan. Terdapat lima kali menang duel udara, tujuh kali sapuan, dua intersep, dan dua kali tekel bersih.
Performa solid ini mengingatkan publik terhadap sosok Justin Hubner di Timnas Indonesia. Mampukah dia mempertahankan konsistensinya?
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>