Merosotnya penampilan Pecco Bagnaia bisa dilihat dari torehan poin yang ia bukukan musim ini dibandingkan poin yang diraih Marc Marquez.
Bagnaia menjelma jadi bintang MotoGP di era 2020-an. Ia sudah dua kali jadi juara dunia dan tetap jadi pesaing utama dalam perebutan gelar juara dunia musim lalu.
Namun memasuki musim ini, Bagnaia terlihat kepayahan. Ia bahkan tak bisa disebut sebagai pesaing utama dalam perburuan gelar juara dunia saat balapan masih berada di tengah musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagnaia memang ada di posisi ketiga klasemen. Namun ia baru mengoleksi 221 poin, tertinggal 197 angka dari Marc Marquez yang ada di peringkat pertama.
Selisih 197 poin jelas jarak yang amat besar. Walau masih ada sembilan seri lagi, jumlah tersebut tidak akan bisa dipangkas begitu saja.
Hal yang lebih menyedihkan bagi Bagnaia, catatan 221 poin itu bahkkan kalah dari torehan poin Marc Marquez dalam enam seri terakhir. Pada enam seri terakhir, Marc Marquez terus melakukan sapu bersih sehingga merebut 222 poin.
Penampilan menyedihkan Bagnaia di musim ini memang membuatnya gusar. Ia tidak mampu menjelaskan sebab-sebab detail dirinya tertinggal jauh dari Marc Marquez.
Sejak awal musim, Bagnaia memang mengeluhkan banyak aspek dari motor Desmosedici GP25. Sedangkan di sisi lain, Marc Marquez tampak menikmati momen berada di atas Desmosedici GP25 dan mendominasi musim ini.
"Saya kesulitan untuk bersaing dengan pembalap lainnya. Saya melihat sejak awal start, Bezzecchi dan Marc, segalanya lebih baik dibanding saya mulai dari pengereman, momen masuk dan keluar tikungan."
"Saya tahu bahwa mereka adalah pembalap yang kuat tetapi finis dengan selisih 12 detik di sirkuit tempat biasanya saya membuat perbedaan [Red Bull Ring] adalah sesuatu yang tidak saya pahami. Dan pastinya, saya tidak akan pernah [menerima hal tersebut]," kata Bagnaia.
(ptr/har)