Saat serangan bertubi-tubi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu datang, dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir fokus penuh memberi dukungan moral, satu distraksi kecil menggerogoti.
Tiba-tiba, tak ada angin tak ada hujan, Erick dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Erick dicopot dari posisi Menteri BUMN yang sudah dibidaninya selama enam tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi Erick sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI berpotensi memunculkan distraksi. Pasalnya, pria mantan Presiden Inter Milan itu akan disibukkan dengan kegiatan di luar PSSI saat Timnas Indonesia bersiap menjalani laga penting.
Mungkin bukan keputusan mudah bagi Erick untuk meninggalkan PSSI saat ini, sampai harus berkonsultasi ke FIFA. Tentu saja ini bukan saat yang tepat bagi Erick untuk mundur dari PSSI.
Bisa dipahami jika Erick Thohir masih enggan mundur dari PSSI, saat posisi Timnas Indonesia sedang menjalani momen-momen krusial.
Wajar jika Erick merasa bahwa dia harus tetap memimpin PSSI hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai. Apakah lolos atau tidak, bukan soal. Yang penting mengawal tuntas apa yang sudah diperjuangkannya bersama.
Keberadaan Erick Thohir tetap di PSSI akan jadi modal psikologis yang bagus bagi Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hanya ada satu tim yang lolos ke Piala Dunia 2026 dari grup berisikan Indonesia, Arab Saudi, dan Irak. Untuk itu, sebisa mungkin persiapan harus matang.
Jka Erick Thohir mundur dari PSSI saat ini, situasinya bisa gonjang-ganjing. Situasi yang tidak ingin kita alami.
Dan, memang semua ini bukan jalan yang mudah. Timnas Indonesia dan Erick akan menghadapi situasi payah. Tetapi, sekali lagi, inna ma'al usri yusra. Sudah tersurat, sulit dan mudah jadi kerabat.
(har)