Jakarta, CNN Indonesia --
Rivalitas Barcelona dan Real Madrid terkadang sampai tahap di luar nalar. Salah satunya soal konspirasi perban tangan pemain Barcelona.
Tren, disebut demikian karena pemain Barca yang hobi, memakai perban tangan sering dipertontonkan pemain Blaugrana dalam beberapa musim terakhir. Ini dianggap sebagai abnormal.
Beberapa pemain Barcelona yang sering menggunakan perban tangan adalah Lamine Yamal, Robert Lewandowski, Raphinha, Pau Victor, dan Gavi. Menariknya, jika memperkuat tim nasional masing-masing, pemain-pemain Barcelona itu tidak pernah memakai perban tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konspirasi pun muncul. Salah satunya, Barcelona dituduh memberi doping kepada pemain mereka. Perban tangan, menurut sejumlah pendukung Real Madrid di berbagai kanal media sosial, adalah cara pemain Barca untuk menutup bekas suntikan penguat stamina.
Berawal dari kasak kusuk di media sosial, tuduhan perban tangan jadi alat menutupi tindakan curang pemain Barcelona mencapai puncaknya karena penilaian mantan dokter tim Madrid.
Niko Mihic, mantan dokter tim Real Madrid, menyebut ada tindakan terukur dari Barcelona dalam penggunaan perban tangan. Ini bukan sekadar gaya-gayaan dan plester cedera.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi yang ingin saya katakan adalah semua dokter tahu bahwa, jika Anda ingin akses pembuluh darah vena yang lebih mudah, aksesnya ada di tangan dan pergelangan tangan."
"Saya yakin itu bukan fesyen. Saya juga yakin bahwa seorang pemain akan memainkan perangkat yang bisa membuat cedera," ucap Mihic dikutip dari Marca.
Baca di halaman berikutnya>>>
Marco Scorcu, dokter klub Italia Cagliari dan Wakil Presiden Dokter Olahraga Italia, membantah tuduhan Mihic. Scorcu menganggap tidak masuk akal jika perban tangan yang digunakan pemain Barcelona untuk berbuat curang.
"Sama sekali tidak. Saya tidak melihat motif tersembunyi. Ada begitu banyak akses vena untuk menyembunyikan sesuatu, mengapa mereka menggunakan pergelangan tangan dan memperlihatkan perban yang begitu jelas? Padahal mereka bisa dengan mudah melakukannya di area tubuh yang kurang terlihat," ucap Scorcu.
Scorcu lebih meyakini penggunaan perban tangan oleh pemain Barcelona karena faktor takhayul.
"Kita berbicara tentang klub dan federasi dengan protokol yang sangat ketat. Lebih logis untuk mengaitkan semua ini dengan takhayul daripada sesuatu yang berkaitan dengan akses vena."
"Saya pikir itu lebih pemain yang percaya takhayul karena ia mencetak gol dengan perban tangan dan karena itu ingin mempertahankannya, bahkan meski terasa sakit, daripada suntikan intravena," kata Scorcu menambahkan.
Pihak Barcelona tak menanggapi tuduhan tersebut dengan serius. Bagi pihak Barca, serangan tuduhan doping bukan kali ini saja dialami. Saat era Pep Guardiola juga pernah terjadi.
Jika klub lebih konservatif, pemain Barca tidak demikian. Yamal misalnya, sempat membuat unggahan di media sosial Instagram untuk menjawab konspirasi yang sengaja dibuat tersebut.
 Pemain Barcelona akrab dengan perban tangan. (REUTERS/Albert Gea) |
Pada 1 Mei 2025 tersebut Yamal mengunggah sejumlah foto. Beberapa foto di antaranya adalah gambar tangan Yamal yang diperban kain. Yamal menulis, "++++" sebagai keterangan.
Dilansir dari Tribuna yang mengutip reportase Relevo, pemain Barcelona diketahui mulai memakai perban tangan pada akhir musim lalu. Pencetus awalnya adalah Pau Victor.
Victor memakai perban tangan karena cedera ringan. Penggunaan ini lantas dilanjutkan sebagai motivasi pribadi. Pemain Barca lainnya kemudian mengikuti tingkah Victor tersebut.
[Gambas:Photo CNN]
Sebagian kalangan memilih bersikap skeptis akan konspirasi tersebut. Pasalnya, pemain Barcelona ini tak pernah melakukan hal sama saat membela tim nasional.
Pemain Barcelona dianggap sengaja memancing di air keruh. Sudah tahu berpotensi menimbulkan tanda tanya, malah sengaja dikonstruksi. Pemain Barca memancing kontroversi.
Inilah level lain rivalitas Barcelona dan Madrid. Tindak-tanduk pemain lawan diamati secara mendalam, membongkar setiap detail kecil yang bisa dijadikan sarana pelemah di kompetisi.
[Gambas:Video CNN]