ANALISIS

Membaca Keputusan Patrick Kluivert

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 08:13 WIB
Komposisi pemain jadi faktor penting bagi Timnas Indonesia di babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Patrick Kluivert mengambil keputusan yang berani dan adil.
Patrick Kluivert membentuk skuad Timnas Indonesia yang cukup apik. (ANTARA FOTO/RIZAL HANAFI)

Dalam rilis resmi Timnas Indonesia, Rabu (24/9), Patrick Kluivert telah memilih 28 pemain yang akan dibawa ke Jeddah untuk melawan Arab Saudi dan Irak.

Sejumlah kejutan dilakukan Kluivert. Beberapa pemain yang sebelumnya menjadi langganan masuk Timnas Indonesia, tidak masuk daftar panggil. Keputusan pelatih asal Belanda itu terbilang adil dan berani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kluivert tidak memanggil Marselino Ferdinan. Keputusan itu sangat tepat, karena Marselino minim bermain dalam beberapa bulan terakhir. Di level klub, Marselino terakhir bermain untuk Oxford United di Piala Presiden 2025.

Sejak bermain 30 menit saat Timnas Indonesia melawan Lebanon, 8 September lalu, Marselino sudah tidak bermain. Meski sudah resmi direkrut klub Slovakia, AS Trencin, Marselino belum juga bergabung dengan klub.

Keputusan mencoret Marselino terbilang berani, pasalnya mantan pemain Persebaya Surabaya itu menjelma menjadi idola di skuad Indonesia, terutama di era Shin Tae Yong.

Keputusan mencoret Mees Hilgers juga terbilang berani dan adil. Hilgers sudah tidak pernah bermain sejak memperkuat FC Twente akhir musim lalu. Masalah perpanjangan kontrak membuat Hilgers dibekukan FC Twente musim ini.

Dengan tak optimalnya menit bermain, sulit bagi Kluivert untuk memilih Hilgers untuk masuk skuad. Terlebih Indonesia sudah punya Jay Idzes, Kevin Diks, Rizky Ridho hingga Justin Hubner sebagai bek tengah.

Di lini belakang, Kluivert menerapkan empat bek sejajar yang membuat kebutuhan akan bek tengah otomatis berkurang. Duet Kevin Diks-Jay Idzes dan Jordi Amat-Rizky Ridho jadi pilihan.

Skema tersebut membuat absennya Mees Hilgers dalam dua laga terakhir di Timnas tak jadi soal. Sebab masih ada Justin Hubner yang bisa jadi tambahan pelapis.

Kemudian di lini tengah, Kluivert menjajal Eliano Reijnders sebagai gelandang serang dan berhasil menampilkan performa menjanjikan. Ricky Kambuaya juga dapat mengemban tugas demikian dengan kematangannya.

Lini tengah semakin banyak opsi ketika Calvin Verdonk tampil solid sebagai gelandang bertahan. Itu membuat Joey Pelupessy bisa fokus jadi jangkar dan Thom Haye mampu optimal mengalirkan bola.

Untuk Kluivert, tak ada salahnya sejenak mengistirahatkan pemain kurang 'main' dalam dua laga penting mendatang. Timnas Indonesia bisa tetap maksimal dengan pasukan yang ada.

Lini depan jadi PR utama Kluivert. Meski ada angin segar dengan kembalinya Ole Romeny, tapi pemain Oxford United itu sudah lama tidak bermain dan baru kembali dari cedera.

Kehadiran Mauro Zijlstra juga belum memenuhi ekspektasi karena tak ada gol dari dua penampilannya untuk Timnas Indonesia.

Ujung tombak bisa saja diberi untuk Ramadhan Sananta. Kebetulan striker 22 tahun itu bermain reguler di Liga Malaysia bersama klub Brunei, DPMM FC. Ada tiga gol dari total enam pertandingan musim ini di kompetisi domestik.

Sananta dan Zijlstra adalah dua opsi paling memungkinkan untuk nomor 9. Tinggal kualitas eksekusi dan suplai bola yang mumpuni dalam upaya mendulang gol yang mesti dimaksimalkan.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER