Saat ini Ole Romeny belum pulih total dari cedera, tetapi secara mengejutkan dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia. Mengapa dipaksakan?
Dari video yang beredar di media sosial, Romeny sudah kembali berlatih dengan bola di lapangan. Namun hanya berlatih khusus, belom berlatih dengan tim Oxford United.
Ini pertanda bahwa Romeny belum siap secara fisik dan mental ke dalam pertandingan. Dengan tersisa waktu tak sampai dua pekan, nyaris mustahil Romeny 100 persen pulih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Romeny akan dipaksakan tampil oleh Kluivert saat melawan Arab Saudi dan Irak? Tak ada yang tahu, kecuali Kluivert. Namun, dengan masuk skuad, ada potensi ke arah sana.
Spekulasi pemanggilan Romeny pantas menimbulkan skeptisisme. Muncul keraguan bahwa Kluivert kehabisan ide untuk menambal lini depan yang tumpul tanpa Romeny.
Jika melihat laga uji coba terakhir melawan Lebanon, ada potensi Miliano Jonathans dijadikan ujung tombak. Alasannya, sentuhan dan teknik individu Jonathans menonjol.
Pemain FC Utrecht ini bisa menjadi opsi untuk menggebrak pertahanan Arab Saudi. Jika pemuda yang neneknya pernah tinggal di Depok ini prima, ia bisa menjadi asa.
Pada saat yang sama Ragnar Oratmangoen sebagai mesin gol Indonesia lainnya juga belum begitu prima. Bersama klubnya, FCV Dender, Ragmar belum jadi pilihan utama.
Seperti apa nantinya strategi lini depan Indonesia saat melawan Arab Saudi pada 8 Oktober? Mungkin komposisinya bisa ditakar, tetapi taktik untuk memecah kebuntuan masih abu-abu.
Karena itu kekuatan sayap sepertinya jadi opsi paling masuk akal untuk membangun serangan. Pilihan penyerang sayap melimpah dan tinggal siapa yang dipercaya.
Untuk sementara banyak keraguan mengemuka. Komposisi dan racikan strategi Kluivert di Timnas Indonesia belum memuaskan, dan ini adalah saatnya membuktikan.
(sry)