Kisah Naufal Takdir di Mata Keluarga: Dari 1 SD hingga Tutup Usia

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Sep 2025 06:55 WIB
Atlet gimnastik Indonesia, Naufal Takdir meninggal dunia saat menjalani training camp (TC) di Rusia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Atlet gimnastik Indonesia Naufal Takdir meninggal dunia dalam pemusatan latihan di Rusia. (Dok. Gimnastik Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Atlet gimnastik putra Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia saat menjalani training camp (TC) di Rusia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk sang kakak, Affua Mufarik atau Arik (22 tahun).

Arik menuturkan, Naufal lahir di Kalimantan Tengah, 12 Maret 2006 silam. Dia kemudian pindah ke Gresik bersama orang tua mereka saat masih duduk di bangku SD. Dari situlah awal perjalanan Naufal sebagai atlet dimulai.

Sejak kelas 1 SD, Naufal mulai mengikuti seleksi pencarian bibit atlet yang digelar Persani. Dari situlah bakatnya terasah hingga meraih prestasi pertama berupa medali perunggu di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jatim di Jember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu Naufal ikut bersama dilatih sama guru olahraganya, Bu Tin. Akhirnya Naufal disuruh latihan di hall di Surabaya. Mulai dari kelas 1 SD sampai sekarang. Prestasi pertama kali di Jember, dapat medali perunggu," kata Arik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/9).

Arik mengatakan, dukungan keluarga begitu besar, meski penuh keterbatasan. Bahkan, ada kisah yang membekas ketika sang ibu berjalan kaki mengantarkan makanan ke mes tempat Naufal tinggal.

"Naufal itu berada di mes, dan pada saat itu orang tua saya habis dari acara tahlilan orang lain dan membawa makanan berkat gitu loh. Jalan kaki dari rumah sampai di mes, dimarahin sama Naufal, karena Naufal sangat tidak mau Ibu susah-susah," ucapnya.

"Akhirnya Naufal nganterin Ibu pulang, dan ternyata dia nangis di jalan. Dia bilang, 'Jangan kayak gini lagi ya, Bu. Naufal enggak mau Ibu susah-susah. Kalau enggak dimakan, dibuang aja, yang penting Ibu jangan kayak gini lagi,'" kenangnya.

Kenangan lain yang tak terlupakan adalah saat Naufal meraih medali di ajang POPDA Jawa Timur. Bagi keluarga, momen itu sangat berarti karena seluruh anggota keluarga hadir bersama.

"Yang pertama itu sangat memorable banget. Yang Jember itu. Pada saat itu kita masih jadi satu keluarga semua, Mas. Masih ada Ayah, masih ada Ibu, juga saya ikut juga. Kita bertiga sangat susah payah banget untuk berangkat ke sana, dan akhirnya Naufal memperoleh buah hasil setelah latihan sejak kelas 1 SD," ujarnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Naufal yang Dikenal Pendiam dan Peduli Sekitar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER