Pengamat sepak bola Malaysia, Keeshaanan Sundaresan, meminta Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) transparan memberikan bukti pemain keturunan Malaysia seperti yang dilakukan Indonesia.
Dalam melakukan naturalisasi, Indonesia melalui PSSI, Kemenpora, dan DPR RI kerap menunjukkan data garis keturunan pemain terkait. Data-data itu berupa foto hingga nama orang tua sampai kakek-nenek sang pemain.
Hal itu juga yang diminta Keeshaanan dalam meredakan polemik pemain naturalisasi Malaysia. FAM baru saja dijatuhi hukuman FIFA karena penggunaan dokumen palsu dalam menaturalisasi pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data-data tersebut diharapkan bisa segera ditunjukkan FAM kepada FIFA dan publik. Dengan data-data itu, Keesh yakin dukungan suporter untuk FAM dan timnas Malaysia bakal meningkat.
"Jika FAM benar-benar meyakini adanya sabotase, mari kita semua bertindak tegas. Tunjukkan detail/dokumen leluhur pemain kita dan biarkan publik menekan FIFA. Mari kita bersatu dalam hal ini," kata Keesh dalam unggahan di media sosial.
Keesh berharap FAM tidak berlarut-larut dalam memberikan titik terang dari kasus ini. Selain berimbas pada Harimau Malaya, suporter timnas Malaysia juga akan terkena dampak.
"Jangan biarkan penggemar berada dalam kegelapan. Mereka sudah lama menuntut transparansi. Itu hanya olok-olok iman/cinta mereka," tutur Keesh.
Akibat pemalsuan dokumen itu, ketujuh pemain naturalisasi Malaysia: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola selama 12 bulan, berlaku sejak tanggal pemberitahuan keputusan.
Sedangkan FAM dikenai denda sebesar CHF 350.000. Kemudian masing-masing dari tujuh pemain timans Malaysia yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano dikenai denda sebesar CHF 2.000.
(sry/sry)