Salah satu kabar baik datang dari Maarten Paes yang siap menjaga gawang Timnas Indonesia. Kiper FC Dallas itu dalam kondisi fit usai menjalani pemulihan dari cedera serius yang menimpanya.
Kabar gembira lainnya adalah melihat Ole Romeny sudah kembali berlatih dengan Timnas Indonesia. Cedera parah yang didapat di Piala Presiden 2025 memaksa striker 25 tahun itu menepi selama tiga bulan.
Faktor lain yang bisa mendukung Timnas Indonesia adalah jam terbang penggawa Garuda di masing-masing klubnya. Tak sedikit mereka yang jadi andalan tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh signifikan adalah Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang memilih banting stir ke Liga Thailand. Setelah sempat kesulitan mendapatkan menit bermain di Eropa, mereka justru jadi tumpuan di Buriram United.
Begitu juga dengan Calvin Verdonk yang melebarkan sayap ke Ligue 1 bersama Lille. Belum lagi Miliano Jonathans yang perlahan-lahan konsisten di tim utama FC Utrecht.
Rentetan berita baik ini menumbuhkan pola pikir positif bagi skuad dan juga suporter. Rasa optimistis dan mental juang perlu dibawa ke lapangan.
Bagi suporter, dukungan harus tetap mengiringi langkah mereka di Arab Saudi sana. Namun jangan lupa pula, sisakan ruang ikhlas jika hasilnya tak sesuai rencana.
Yakinlah bahwa pemain, pelatih, dan suporter punya mimpi yang sama untuk lolos ke Piala Dunia. Kalaupun hasilnya tak sesuai dengan impiannya, cukuplah menerima kenyataan bahwa mungkin ini belum waktunya.
Bagaimanapun, Indonesia sudah melangkah begitu jauh untuk bisa ke Piala Dunia 2026. Ini adalah pencapaian terbaik skuad Garuda di babak kualifikasi.
Lolos ke putaran ketiga saja sudah melampaui perjalanan Timnas Indonesia di Pra Piala Dunia 1986 saat terhenti di ronde kedua. Selepas itu dan sebelum kini, tim Merah Putih terpental di fase awal.
Tapi saat ini, Indonesia bukan bulan-bulanan lagi. Ranking boleh kalah jauh dari para pesaing, tapi siapa sangka negara seperti Arab Saudi pernah tumbang dan Australia susah-payah di GBK.
Roda juga berputar saat menghadapi Vietnam. Biasanya dibikin sakit hati di level Asia Tenggara, tapi di Kualifikasi Piala Dunia justru Indonesia membalaskan dendamnya.
Betapapun, langkah Indonesia menuju Piala Dunia dapat dibilang sebagai salah satu perjuangan terindah yang pernah terasa. Proses perjalanan inilah yang mesti disyukuri untuk lebih baik di kemudian hari. Apapun hasilnya.
(ptr)