Buat Mereka yang Percaya Timnas
180 menit terbilang singkat. 180 menit sama dengan 10.800 detik. Tapi waktu singkat itu merupakan jarak antara Indonesia dengan mentas di Piala Dunia untuk kali pertama.
FIFA mungkin mencatat Indonesia pernah berlaga di Piala Dunia 1938. Tapi, jelas situasinya berbeda. Atmosfer tentunya juga akan berbeda. Secara teknis Indonesia belum pernah main di Piala Dunia. Ketika itu Hindia Belanda yang lolos.
Bisa dibayangkan jika Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia. Jutaan orang pasti akan turun ke jalan untuk merayakan. Bahkan, bukan tidak mungkin hari itu akan dijadikan libur nasional.
Jika Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, bukan hanya masyarakat Indonesia yang bangga, tapi negara-negara Asia Tenggara juga, karena ada wakil ASEAN yang bisa bermain di pentas dunia.
Bermain di Piala Dunia impian semua pemain sepak bola. Melihat tim kesayangan bermain di Piala Dunia juga akan membuat fans sangat bangga.
Lihat Juga : |
Untuk itu kita sebagai satu negara harus memberi dukungan untuk Timnas Indonesia yang akan berjuang selama 180 menit di Jeddah demi mewujudkan satu misi utama: Lolos ke Piala Dunia 2026.
Itu kenapa saya bingung masih ada saja pihak yang mengatakan: "Ekspektasi orang-orang Indonesia melihat Timnas lolos ke Piala Dunia 2026 itu ketinggian."
Pernyataan itu mungkin cocok kalau disebutkan saat babak 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026, ketika Indonesia kalah 1-5 dari Irak dan ditahan Filipina 1-1 di dua pertandingan awal.
Namun, sekarang, ketika Timnas Indonesia tinggal selangkah lagi, tinggal 180 menit berjarak dengan lolos Piala Dunia 2026, masih ada saja suara-suara yang mematahkan harapan. Bahkan masih ada saja suara-suara yang meminta 'Kluivert Out'.
Sekarang bukan waktunya, Bung!
Sekarang adalah waktunya memberi dukungan, bukan hanya 100, tapi 1000 persen untuk Timnas Indonesia.
Kalau ada pihak yang bilang 'harapan terlalu cepat' buat melihat Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 juga tidak masuk akal. Justru sekarang adalah waktu yang tepat Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia.
Yang perlu kita sadari adalah Timnas Indonesia sudah menjadi contoh sukses bagi negara-negara Asia Tenggara.
Jadi jangan heran dalam beberapa tahun ke depan tim seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina akan dihuni banyak pemain naturalisasi demi memiliki tim yang kuat dan mewujudkan impian lolos ke Piala Dunia 2030.
Hal itu sudah dilakukan Malaysia dan terbukti mereka bisa mengalahkan Vietnam dengan mudah di Kualifikasi Piala Asia 2027, meski akhirnya tujuh pemainnya dihukum FIFA karena kasus dokumen palsu.
Artinya Timnas Indonesia sudah harus berjuang lebih keras lagi sejak dari wilayah ASEAN di kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.
Kini peluang emas lolos Piala Dunia sudah ada di depan mata. Mari kita berikan dukungan untuk Timnas Indonesia.
Buat pengamat sepak bola yang ahli dan paham dengan strategi, silakan memberi prediksinya. Tapi, tidak usah menjelek-jelekan pilihan pemain Kluivert. Yang perlu diingat Patrick Kluivert nakhoda Timnas Indonesia.
Pada akhirnya Kluivert yang akan mengambil keputusan mengenai strategi dan susunan pemain. Tugas kita adalah memberi kepercayaan kepada Kluivert.
Kluivert dan para pemain Garuda sudah sadar dengan beban yang ada di pundaknya untuk bisa meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Untuk para pemain, buktikan ucapan kalian untuk memberikan 100 persen di atas lapangan. Kita tidak boleh mengulur-ulur waktu, harus diselesaikan di babak 4.
Kita tidak butuh permainan cantik, kita hanya butuh melihat Indonesia lolos ke Piala Dunia.
Sekali lagi, jangan alergi sama harapan. Bahaya kalau kita tidak punya harapan. Dari harapan itu kita bisa melakukan hal-hal hebat.
Jadi, selamat berjuang, Timnas Indonesia!
Kami percaya kalian bisa.
(vws)