Laju Timnas Indonesia hingga fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah pencapaian. Ini memicu negara lainnya mencapai tonggak itu.
Setelah di edisi Kualifikasi Piala Dunia 2022 Vietnam melaju hingga fase ketiga, di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia mencapai ronde keempat. Hal sama belum dicapai negara ASEAN lainnya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian ini jadi catatan bagi federasi lainnya. Untuk Kualifikasi Piala Dunia 2030, negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam, niscaya ingin sama atau melampauinya.
Potensi ke arah sana juga cukup terbuka. Saat ini Thailand memasuki fase baru dengan meredupnya bintang-bintang tua macam Chanathip Songkrasin diganti pemain seperti Suphanat Mueanta.
Malaysia, bagaimanapun, berusaha bangkit. Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan naturalisasi pemain. Kendati ada kendala, jalan ini bisa mengangkat performa Malaysia.
Vietnam begitu juga. Jalan perbaikan terus dilakukan negara komunis tersebut untuk kembali bangkit. Dan, generasi muda Vietnam berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025.
Filipina, yang bukan negara unggulan di ASEAN, juga melakukan langkah besar. Dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, skuad The Azkals didominasi pemain diaspora, tanpa pemain lokal.
Pada saat yang sama, ada kondisi mengkhawatirkan dari Timnas Indonesia. Saat ini ada banyak pemain yang secara usia bakal kedaluwarsa untuk Kualifikasi Piala Dunia 2030.
Jordi Amat, Joey Pelupessy, Calvin Verdonk, Kevin Diks dan Thom Haye, tidak dalam masa keemasan lagi untuk perjuangan meraih tiket ke Piala Dunia edisi ke satu abad atau ke-100 tahun, 2030 nanti.
Tentu pula tak bisa naturalisasi dijadikan senjata untuk kembali mendapatkan talenta besar lainnya. Sudah saatnya Indonesia membangun sendiri kawah candradimuka atlet nasionalnya.
Dan, kegagalan Timnas Indonesia meraih tiket Piala Dunia 2026 bisa jadi momentum kembali ke akar. Ini saat yang tepat kembali menggelorakan pembinaan di dalam negeri.
Jangan sampai ada orkestrasi politik atas kegagalan Timnas Indonesia. Akan lebih banyak derita yang didapat Indonesia jika terus bertarung narasi. Evaluasi adalah evaluasi.
Apakah evaluasi itu lewat pemecatan Kluivert atau tidak, itu hanya jalannya. Yang pasti harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan ini dan menyatakan mundur.
(abs/jal)