Legenda Arab Saudi: Kami Lolos karena Jadi Tuan Rumah
Legenda timnas Arab Saudi, Fahad Al Harifi, mengkritik kualitas tim Green Falcons. Al Harifi menilai Arab Saudi berhasil lolos ke Piala Dunia 2026 karena mendapat keuntungan sebagai tuan rumah.
"Kami senang lolos ke Piala Dunia untuk ketujuh kalinya, tetapi yang terjadi adalah kegagalan. Kami gagal lolos melalui babak pertama dan hanya lolos melalui babak play-off dengan susah payah. Tanpa keunggulan kandang dan para penggemar, kami tidak akan lolos," ucap Al Harifi dikutip dari Kooora.
Timnas Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2026 setelah bermain imbang tanpa gol melawan Irak di babak keempat kualifikasi pada laga di Jeddah, Sabtu (11/10). Di pertandingan pertama, Arab Saudi hanya mampu menang tipis 3-2 atas Indonesia.
Al Harifi, yang tampil di Piala Dunia 1994 bersama timnas Arab Saudi, menganggap para pemain Saudi harus berterima kasih kepada puluhan ribu suporter yang hadir langsung ke Stadion King Abdullah, Jeddah.
Juara Piala Asia 1988 dan top skor Piala Asia 1992 itu mengatakan kehadiran suporter Arab Saudi berhasil menjadi tambahan motivasi dan sukses memberi tekanan ke pemain lawan.
"Para penggemar Saudi yang hadir di pertandingan adalah bintang-bintang sesungguhnya saat melawan Irak, dan mereka alasan utama lolosnya tim ke Piala Dunia. Ini semua berkat generasi yang belum pernah meraih gelar, selain lolos ke Piala Dunia atau memenangkan pertandingan, seperti melawan Argentina," ujar Al Harifi.
Timnas Arab Saudi krisis
Timnas Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2026 melalui playoff di babak keempat. Tim asuhan Herve Renard pun lolos secara tidak meyakinkan, yakni hanya mampu menang tipis atas Indonesia dan bermain imbang melawan Irak.
Tanpa keuntungan sebagai tuan rumah, Al Harifi meyakini timnas Arab Saudi tidak akan lolos. Mantan gelandang Al Nassr itu mengatakan timnas Arab Saudi butuh pelatih yang lebih berkualitas untuk menghadapi Piala Dunia 2026.
"Tim nasional sedang mengalami krisis teknis yang mendalam, dan Federasi Saudi harus mengambil beberapa langkah lebih lanjut. Bagi saya, Renard kurang meyakinkan. Ia mungkin motivator psikologis yang baik, tetapi tidak demikian halnya dalam hal taktik," tutur Al Harifi.
Terakhir, Al Harifi menyarankan Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mulai menjalankan program pemain naturalisasi. Terutama untuk menambal posisi-posisi bermasalah, terutama lini depan.
"Kami menghadapi tim yang lemah dan lolos Piala Dunia berkat selisih gol, jadi kami membutuhkan pelatih lain. Kami juga perlu menaturalisasi beberapa pemain jika tidak menemukan bakat di posisi tertentu."
"Kami memiliki beberapa keraguan tentang isu naturalisasi, tetapi semua tim nasional saat ini melakukan hal ini, seperti Prancis, Qatar, UEA, dan bahkan Indonesia. Dunia telah menjadi satu negara dalam hal profesionalisme," kata Al Harifi menambahkan.
(har)