Visa Atlet Ditolak Indonesia, Israel Malah Bawa-bawa Isu Diskriminasi

CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2025 12:35 WIB
Federasi Senam Israel (IGF) menyebut keputusan Indonesia yang membatalkan visa enam atlet senam Israel merupakan keputusan yang memilukan.
Artem Dolgopyat salah satu atlet senam Israel yang visanya dibatalkan pemerintah Indonesia. (AFP/PAUL ELLIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Federasi Senam Israel (IGF) menyebut keputusan Indonesia yang membatalkan visa enam atlet senam Israel merupakan keputusan yang memilukan.

Banding IGF ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), terkait penolakan pemerintah Indonesia memberi visa enam atlet Israel, gagal membuahkan hasil. CAS, dalam keputusan sementara yang mendesak, menolak dua banding yang diajukan IGF.

CAS menolak banding pertama terkait penolakan visa oleh pemerintah Indonesia, dengan alasan tidak memiliki yurisdiksi. Banding kedua, yang memaksa Federasi Senam Internasional (FIG) memastikan partisipasi Israel atau memindahkan Kejuaraan Dunia Senam 2025 dari Indonesia masih tertunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CAS juga menolak permintaan Israel yang mendesak CAS mengeluarkan keputusan sementara yang mendesak. Sekjan IGF, Sarit Shenar, mengatakan keputusan CAS merupakan pukulan bagi atlet senam Israel.

"Untuk kejuaraan dunia ini, ini adalah akhir perjalanan. Jadi, apa pun yang akan terjadi pada pesenam, kita tidak bisa, kita tidak bisa memperbaiki hati mereka," ucap Shenar dikutip dari Reuters.

Shenar kemudian mengatakan keputusan pemerintah Indonesia yang membatalkan visa enam atlet senam Israel tampil di Jakarta merupakan tindakan 'diskriminasi'.

"Untuk olahraga Israel di masa depan, untuk olahraga dunia di masa depan, saya ingin melihat keputusan yang sangat kuat, yang tidak memberikan ruang bagi keputusan semacam itu, baik dari negara mana pun, atau federasi internasional mana pun."

"Saya sangat berharap CAS akan memberikan keputusan yang sangat kuat, yang akan mengintimidasi siapa saja yang memiliki ide gila untuk mendiskriminasi atlet mana pun dari negara mana pun, dengan alasan apa pun," ujar Shenar menambahkan.

IOC bela Israel

Federasi Senam Israel mendapat dukungan dari Komite Olimpiade Indonesia [KOI]. Lewat pernyataan resmi, Rabu (22/10), IOC mengungkap empat keputusan Dewan Eksekutif IOC setelah Indonesia membatalkan visa atlet senam Israel.

Poin pertama adalah, IOC memutuskan menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (KOI/NOC Indonesia) mengenai rencana menjadi tuan rumah Olimpiade dan ajang-ajang olahraga internasional lainnya.

IOC juga meminta seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar pertandingan di Indonesia menyusul keputusan pemerintah Indonesia membatalkan visa enam atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025.

Erick Thohir merespons

Menpora RI Erick Thohir sudah merespons keputusan IOC. Erick menegaskan pemerintah Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil langkah menghindari kedatangan delegasi Israel di Jakarta.

"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional," kata Erick dalam keterangan resmi, Selasa (23/10).

Erick kemudian mengatakan keputusan pemerintah Indonesia membatalkan visa enam atlet senam Israel dilandasi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Terlebih Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

"Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamananan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia," ujar Erick.

"Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade," ucap Erick menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER