Willhoft-King Cerita Latihan di Man City: Kejar Bola seperti 'Anjing'

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2025 02:30 WIB
Gabriel Han Willhoft-King, pemain keturunan Indonesia menceritakan pengalaman tak terlupakan saat berlatih di bawah asuhan Pep Guardiola.
Pemain keturunan Indonesia Gabriel Han Willhoft-King (kanan) saat bela Tottenham. (tangkapan layar akun instagram @hanwillhoftking24)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabriel Han Willhoft-King, pemain keturunan Indonesia yang sempat membela Manchester City U-21 menceritakan pengalaman tak terlupakan saat ikut berlatih dengan tim utama di bawah asuhan Pep Guardiola.

Willhoft-King mengungkapkan perasaannya yang campur aduk, antara kagum dan kecewa saat pertama kali latihan bersama Kevin De Bruyne dan Erling Haaland di Man City.

"Saya terpukau saat pertama kali dipanggil Guardiola. Itu pengalaman yang luar biasa. Anda bisa melihat langsung betapa tinggi level pemain-pemain seperti De Bruyne, Haaland. Mereka adalah yang terbaik di dunia," kata Willhoft-King dikutip dari The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi di sisi lain, Anda juga menyadari mereka tetap manusia biasa. Mereka bercanda, saling menegur jika ada yang melakukan kesalahan," ucap Willhoft-King menambahkan.

Meski mengagumi kemampuan para pemain utama Man City, Willhoft-King menyadari latihan dengan tim utama sangat sulit.

"Latihan bersama tim utama itu... yah, kami hanya mengejar bola seperti anjing selama setengah jam hingga 60 menit," ucap Willhoft-King.

"Itu bukan pengalaman yang menyenangkan, apalagi saat harus menekan pemain seperti De Bruyne, Gündogan, atau Foden. Anda tidak bisa mendekati mereka," kata Willhoft-King menambahkan.

Willhoft-King tengah menjadi sorotan karena keputusannya yang mengejutkan lantaran memutuskan pensiun dini dari sepak bola dengan resmi meninggalkan Man City U-21.

Keputusan untuk pensiun dini dari dunia sepak bola datang setelah ia merasa bahwa rutinitas sebagai pesepakbola profesional tidak memberikan kebahagiaan.

"Saya tidak menikmatinya. Entah apa penyebabnya, mungkin karena lingkungan yang monoton. Berlatih, pulang, dan tidak melakukan apa-apa. Saat itu, saya merasa bosan. Sekarang, kuliah dan hidup lebih aktif membuat saya merasa lebih bersemangat. Saya belajar, bermain untuk tim utama universitas, jalan-jalan dengan teman-teman," ujar Willhoft-King.

Willhoft-King menambahkan bahwa meskipun ia masih mencintai sepak bola, ia merasa lebih tertarik mengeksplorasi dunia akademis.

"Saya selalu merasa kurang bersemangat dalam sepak bola. Jangan salah paham, saya masih menyukainya. Tapi saya merasa bisa melakukan lebih banyak hal di luar sepak bola. Saya merasa membuang banyak waktu hanya untuk latihan dan pertandingan," kata Willhoft-King.

[Gambas:Video CNN]

(rhr/rhr/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER