Perdana Menteri Malaysia Ultimatum FAM: Ini Masalah Besar
Pendana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menilai kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi oleh FAM merupakan masalah serius negara.
Hal tersebut disampaikan Anwar saat berada di Johannesburg, Rusia. Baginya, sanksi FIFA kepada FAM tidak bisa dianggap enteng. Namun, pemerintah tak ingin mengintervensi.
"Ya, ini masalah besar. Pemerintah telah menyelidikinya dan tidak akan ada upaya untuk menutup kasus ini," kata Anwar, Jumat (21/11), dilansir dari Berita Harian.
"Saya memahami bahwa publik tidak sabar dan menginginkan tindakan segera ... mereka bilang kami tidak bertindak, tetapi kami harus membiarkannya melalui proses normal."
Ini disampaikan Anwar menanggapi isu bahwa pemerintah ingin menghalangi kasus pemalsuan dokumen ini. Anwar menjamin, pemerintah mendesak hal ini diusut tuntas.
Namun, pemerintah Malaysia tidak bisa masuk terlalu dalam. Kasus hukum ini harus berjalan secara normal agar tidak ada kesan bahwa pemerintah mengintervensi FAM.
Terlepas dari itu, Anwar berharap pembinaan bibit muda sepak bola Malaysia dikerjakan dengan baik dan benar. Ia tidak menentang naturalisasi, tetapi dilakukan dengan proses yang benar.
"Saya juga seorang penggemar olahraga. Idealnya kita perlu mengembangkan bakat lokal dan kami telah menyalurkan dana untuk tujuan ini," ucap Anwar.
FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM atas dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi pada akhir September. Namun FAM membantah tuduhan tersebut.
FAM lantas mengajukan banding atas putusan tersebut. Hasilnya FIFA menolak banding tersebut. Tak lama FIFA merilis dokumen yang dipalsukan terkait tujuh pemain naturalisasi itu.
Setelah itu FIFA membuat pernyataan bahwa FAM mengakui telah memalsukan dokumen tujuh naturalisasi. Sanksi kepada Malaysia pun kini berkekuatan hukum tetap.
(abs/abs/jun)