Arsenal vs Tottenham: Adu Taktik Genting Saat 19 Pemain Cedera
Derby London Utara antara Arsenal vs Tottenham Hotspur akan tersaji di Stadion Emirates, Minggu (23/11) malam WIB. Di tengah badai cedera yang menimpa, siapa bakal berkuasa di ibukota?
Berdasarkan situs Premier League, total ada 19 pemain cedera dari kedua tim. Arsenal harus merawat delapan pemain sedangkan 11 nama terpaksa menepi di kubu Tottenham.
Situasi ini kian bahaya lantaran pemain yang cedera adalah mereka yang jadi tumpuan di tim utama. Di sisi Meriam London, deretan pemain bintang seperti Viktor Gyokeres, Gabriel Magalhaes, Martin Odegaard, Noni Madueke, Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Riccardo Calafiori masuk dalam daftar.
Keadaan serupa juga terjadi di kubu Spurs. Barisan pemain andalan seperti Mohammed Kudus, Dominic Solanke, Yves Bissouma, James Maddison, Randal Kolo Muani, hingga Dejan Kulusevski memaksa kepala sang pelatih, Thomas Frank berputar lebih cepat.
Mau tak mau rotasi adalah sebuah keniscayaan. Kemungkinan besar lini depan The Lilywhites bergantung pada sosok Richarlison tanpa pelapis yang seimbang jika bertemu kebuntuan.
Padahal Spurs sedang berusaha kembali ke jalur hijau usai gagal menang dalam dua laga terakhir di Premier League. Dengan posisi di tempat kelima klasemen sementara, mereka butuh poin penuh untuk masuk ke zona empat besar.
Hasil imbang 2-2 lawan Manchester United sebelum jeda internasional bisa jadi suntikan motivasi sekaligus pelajaran bagi Joao Palhinha dan kawan-kawan. Nyaris menang comeback sebelum diimbangi gol telat Matthijs De Ligt membuktikan Spurs punya kapasitas untuk menumbangkan tim besar.
Namun tentunya siasat Spurs untuk meledak di ujung laga bakal diwaspadai Arsenal yang main rapi hampir di setiap laga jelang paruh musim. Meski skuad utama digerogoti cedera, Mikel Arteta mampu menggali potensi maksimal para pengganti untuk tampil trengginas.
Hasilnya, Arsenal sudah delapan laga di Premier League tak terkalahkan sejauh ini. Terakhir kali mereka tumbang pada pekan ketiga kontra Liverpool. Itupun menyerah dengan skor tipis 0-1.
Arteta menyulap Mikel Merino yang aslinya gelandang sebagai penyerang palsu atau istilah bekennya false nine. Tugasnya cukup membuyarkan konsentrasi lini belakang lawan kemudian tugas mencetak gol dibereskan oleh tusukan dari sektor sayap dengan kehadiran Leandro Trossard dan Bukayo Saka.
Hasilnya juga tak mengecewakan. Di laga terakhir, Arsenal nyaris menang atas Sunderland lewat dua gol dari Saka dan Trossard sebelum pihak lawan menjebol gawang di injury time dan skor berakhir 2-2.
Pola serupa kemungkinan besar kembali diterapkan. Mampukah The Gunners mempertahankan tren positif demi tetap di kokoh di puncak klasemen?