Indonesia dipastikan menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi trofi asli Piala Dunia di tahun depan.
Hal ini diumumkan langsung Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, dalam konferensi pers Festival Sepak Bola Rakyat yang digelar bersama Garuda Gemah Nusantara (GGN) pada Rabu (10/12) di Stadion Soemantri Brodjonegoro.
Dalam pemaparannya, Triyono menjelaskan bahwa Coca-Cola sebagai mitra global FIFA akan kembali membawa FIFA World Cup Trophy Tour ke sejumlah negara, dan Indonesia menjadi salah satu tujuan utama di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun depan ada Piala Dunia dan sebagai mitra, kami akan membawa trofi yang aseli. Indonesia adalah salah satu negara yang dikunjungi, dan menjadi salah satu dari hanya tiga negara Asia Tenggara yang terpilih," ujar Triyono.
Trofi tersebut akan singgah hanya satu hari, tepatnya pada 22 Januari 2026, sebelum melanjutkan perjalanan ke negara berikutnya.
Meski belum merilis siapa bintang tamu yang akan menyertai kunjungan ini, Coca-Cola memastikan daftar nama sudah diajukan ke FIFA untuk mendapat persetujuan.
Kedatangan trofi ini menjadi simbol penting bagi pencinta sepak bola Indonesia, terutama di tengah kekecewaan publik setelah Timnas Indonesia tak lolos ke Piala Dunia. Namun bagi pelatih kepala Timnas U-20, Nova Arianto, momentum trofi datang justru bisa menjadi pengingat bahwa mimpi tampil di panggung dunia tidak boleh padam.
"Tentu banyak yang kecewa, tapi jangan pernah lepas mimpi kita agar Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia. Mimpi itu yang akan membawa kita untuk mempersiapkan lebih baik dalam menyiapkan generasi berikutnya. Harapannya tentu kita bisa bermain di Piala Dunia," ungkap Nova.
Selain itu, Coca-Cola dan GGN juga menegaskan komitmen memperkuat pembinaan akar rumput lewat Festival Sepak Bola Rakyat KU15-KU18 di empat kota: Labuan Bajo, Jakarta, Makassar, dan Palu. Mereka sengaja memilih kota-kota non-metropolitan agar kesempatan bagi talenta muda semakin merata.
"Kami sudah bergerak di 30 kota dan memang memfokuskan diri pada daerah yang bukan kota besar. Kesempatan ini harus dibuka sebesar-besarnya, termasuk bagi UMKM dan komunitas lokal," ujar Rizky dari perwakilan GGN.
Kedatangan trofi Piala Dunia bakal menyedot perhatian. Bukan hanya sebagai simbol kejayaan sepak bola global, tetapi juga sebagai pemantik gairah pembinaan talenta muda di Indonesia.
Dengan meningkatnya kolaborasi antara federasi, swasta, dan komunitas, ditambah hadirnya momen bersejarah berupa kunjungan trofi asli, diharapkan mimpi Indonesia tampil di Piala Dunia tetap terjaga.
(ade/ade/jun)