5 Syarat PSSI ke Calon Pelatih Timnas Indonesia: Berat, tapi Mudah
Mencari sosok pelatih Timnas Indonesia yang tepat jadi fokus PSSI saat ini. Lima syarat ditetapkap federasi untuk calon juru taktik baru Garuda.
Dalam konferensi pers di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12) malam, dua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sumardji dan Endri Erawan, memaparkan syarat-syarat yang diajukan.
Saat ini ada dua nama kandidat yang akan dibahas dalam rapat Exco PSSI dalam waktu dekat. Dua kandidat tersebut merupakan pengerucutan dari lima orang yang masuk proyeksi.
PSSI merencanakan pengumuman pelatih Timnas Indonesia dilakukan pada akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026. Ini akan diputuskan setelah Ketua Umum PSSI Erck Thohir kembali dari Thailand.
PSSI menyampaikan, ada empat dari lima kandidat yang hadiri sesi wawancara di Eropa. Kepada semua calon, PSSI sudah menyampaikan syarat-syarat yang perlu dipenuhi.
1. Pengalaman Cemerlang
Setelah gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, PSSI mengusung ambisi Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030. Mimpi ini butuh sosok yang punya sepak terjang cemerlang di pentas global.
"Harus punya pengalaman bagus meloloskan [tim] ke Piala Dunia," kata Endri yang mewawancarai calon pelatih di Eropa, dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa (16/12) malam.
Ini mengisyaratkan bahwa pelatih Timnas Indonesia berikutnya sosok yang pernah berkontribusi kepada tim menuju Piala Dunia. Namun, hingga saat ini PSSI belum mau merahasiakan nama.
2. Mau Tinggal di Indonesia
PSSI menekankan, calon pelatih Timnas Indonesia harus mau tinggal di Indonesia lebih lama dari negaranya. Ini jadi sinyal bahwa sosok tersebut berkenan merantau dalam waktu tidak sebentar.
"Kalau perlu tinggal bersama keluarganya di Indonesia," ujar Endri menjelaskan, seolah tak ingin mengulang kisah Patrick Kluivert yang tidak tinggal di Indonesia meski menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Dengan pelatih yang mau tinggal di Indonesia lebih lama, banyak aspek bisa dibangun. Salah satunya, pelatih tersebut dapat melihat dan mencari bibit unggul dari kompetisi nasional.
3. Gandeng Asisten Pelatih Lokal
PSSI menegaskan, asisten pelatih dari Indonesia harus masuk dalam tim kepelatihan. Langkah ini diharapkan bisa jadi transfer ilmu dan pengalaman kepada pelatih-pelatih lokal.
"Terpenting adalah pelatih tim senior ini salah satu hal utama harus menerima asisten dari kami [pelatih lokal] untuk bergabung bersama. Itu penting sekali," ucap Sumardji, dalam jumpa pers yang sama.
Pada era sebelumnya, Nova Arianto dipercaya PSSI menjadi asisten Shin Tae Yong. Setelah tiga tahun lebih mengikuti Shin, Nova dipercaya PSSI menjadi pelatih Indonesia U-17.
4. Jadi Mentor Kursus Kepelatihan
Kontribusi melahirkan pelatih berkualitas jadi proyeksi yang disodorkan PSSI kepada para kandidat. Menjadi mentor dalam kursus kepelatihan adalah peran yang akan dibebankan.
"Harus berkontribusi ke pelatih lokal. Kalau ada [kelas pengambilan] lisensi pelatih, turut mengisi kursus," kata Endri soal salah satu tugas yang akan diberikan.
Transfer ilmu diharapkan menjadi aspek penguat pelatih itu menangani Timnas Indonesia. Kehadiran juru latih bertalenta dipandang penting dalam meningkatkan kualitas sepak bola lokal.
5. Bersinergi dengan Klub Nasional
Terakhir, PSSI mendorong calon pelatih Timnas Indonesia bersinergi dengan klub-klub nasional. Dalam pandangan PSSI, selain mengandalkan pemain naturalisasi, talenta lokal perlu perhatian.
"Harus dekat dengan klub Liga 1 dan Liga 2," kata Endri menegaskan salah satu syarat yang harus dipenuhi calon pelatih yang bersedia menangani Timnas Indonesia.
Dalam pandangan PSSI, pemain yang merumput di kompetisi domestik memegang peran penting. Karenanya pelatih Timnas Indonesia perlu memantau betul-betul sepak bola dalam negeri.
(abs/ikw/jun)