ANALISIS

Sederet Catatan Indonesia Runner Up SEA Games 2025

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2025 11:40 WIB
Cabor panahan perlu perhatian lebih dari pemerintah guna menyongsong Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028. (Arsip Kemenpora)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kontingen Indonesia menyala di SEA Games 2025. Finis di peringkat kedua di klasemen perolehan medali jadi bukti tim Merah Putih mampu bersaing di papan atas pesta sepak bola Asia Tenggara.

Sampai dengan hari terakhir SEA Games 2025, Sabtu (20/12), Indonesia meraih 91 emas, 111 perak, dan 131 perunggu. Gelar juara yang diraih Timnas Futsal Indonesia jadi medali emas penutup bagi kontingen Indonesia usai menggebuk tuan rumah Thailand 6-1 di partai final.

Dengan rangkaian SEA Games 2025 yang berada di ujung acara, Indonesia kokoh di peringkat kedua klasemen medali. Sabetan ini sekaligus melebihi pencapaian di SEA Games 2023 dengan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu sekaligus finis di peringkat ketiga.

Ini sekaligus jadi emas terbanyak sejak Indonesia jadi tuan rumah SEA Games 2011. Kala itu, kubu berlogo Garuda mengumpulkan 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu.

Sekilas torehan medali yang lebih banyak tampak berkilau. Tapi jika diperhatikan lebih seksama, ada catatan penting menyertainya.

Jumlah atlet Indonesia yang berangkat ke SEA Games 2025 (1.021) jauh lebih banyak dari SEA Games 2023 (599). Dengan perolehan 91 emas di edisi kali ini dan 87 pada jilid sebelumnya, lonjakan kuantitas atlet tak serta-merta membuat torehan medali emas menanjak signifikan pula.

Faktor 'X' yang membuat Indonesia berada di peringkat kedua klasemen medali SEA Games 2025 adalah merosotnya prestasi Vietnam. Setelah jadi juara umum di SEA Games 2023 dengan 136 emas dari 702 atlet, kini mereka berkutat dengan 80-an emas dari 841 atlet.

Namun demikian, bertambahnya jumlah emas di SEA Games yang dipersembahkan Indonesia layak dirayakan apapun cabang olahraganya. Terlebih hadirnya cabor dan nomor baru yang mencatat sejarah dengan raihan emas perdana.

Sebut saja futsal putra yang akhirnya pecah telur merebut emas perdana. Selain itu ada equestrian, hoki es, kickboxing, dan basket 3x3 putri. Atlet, pelatih, dan staf yang mengharumkan nama bangsa adalah pahlawan olahraga.

Lahirnya cabor dan nomor-nomor baru peraih emas adalah isyarat olahraga Indonesia tak berkutat dalam diskursus yang itu-itu saja. Sudah seharusnya prestasi bicara pada spektrum yang lebih luas.

Tahun depan ada Asian Games 2026 di Jepang. Dua tahun berikutnya giliran Olimpiade 2028 Los Angeles, Amerika Serikat. Panggung-panggung inilah yang mesti disiapkan dengan matang oleh Tim Merah Putih.

Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Indonesia Menyala di SEA Games 2025, Jangan Redup di Panggung Dunia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :