WAWANCARA EKSKLUSIF

Joshua Van: Jawara UFC Pertama yang Asli Berasal dari Asia Tenggara

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2025 14:07 WIB
Joshua Van adalah salah satu dari dua petarung asal Asia yang bisa jadi juara UFC. Joshua lahir di Myanmar dan sempat tinggal di Malaysia.
Joshua Van merupakan salah satu peraih gelar juara termuda di UFC, yakni 24 tahun. (Getty Images via AFP/IAN MAULE)

Ketika pertarungan melawan Pantoja, Anda bisa menang dalam waktu cepat. Bisa Anda jelaskan apa yang terjadi dalam pertarungan di bawah 30 detik itu?

Yang terjadi sebenarnya adalah, Anda tahu di adalah pemegang sabuk hitam [Brazilian Jiu Jitsu]. Sebagai seorang pemilik sabuk hitam seharusnya dia tahu bagaimana cara dia jatuh. Iya kan? Dan saya membuat dia terjatuh. Dia seharusnya tahu cara jatuh yang benar.

Dan seperti saya bilang, semua terjadi karena ada alasan. Jika orang-orang mau melihat rematch, boleh kita bertarung lagi. Dan saya pikir hasilnya bakal tetap sama. Saya akan tetap jadi pemenang. Dan ya memang begitu adanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anda bilang mau rematch lawan Pantoja, tetapi sepertinya Pantoja harus memulihkan cedera cukup lama. Di sisi lain Anda adalah seorang petarung yang sangat aktif, mungkin Anda bertarung empat kali dalam setahun. Apakah Anda mau menunggu lama untuk Pantoja? Atau bakal menghadapi penantang lain sembari menunggu Pantoja?

Iya itu betul, terlalu lama menunggu dia sembuh bisa jadi satu tahun. Jadi saya siap saja dengan keputusan UFC, mau mempertemukan saya dengan siapa. Kalau UFC bilang saya harus melawan seseorang besok, saya bakal bertarung. Kapan pun mereka memanggil, saya siap.

Di antara 15 petarung top di kelas terbang, siapa yang membuat Anda penasaran dan tertarik berduel dengan orang itu?

Saya siap lawan siapa pun. Dan saya akan membuat pertarungannya menjadi menarik. Jadi siapa saja saya siap.

Ada rencana bawa sabuk juara ke Myanmar?

Ya, tentu. Ketika saya bisa balik ke Myanmar, itu adalah hal pertama yang akan saya lakukan.

Apa Anda masih punya keluarga di Myanmar?

Ya, saya masih berbicara dengan beberapa saudara saya di sana.

LAS VEGAS, NEVADA - DECEMBER 06: Joshua Van of Myanmar looks on before his flyweight title fight at T-Mobile Arena on December 06, 2025 in Las Vegas, Nevada.   Ian Maule/Getty Images/AFP (Photo by Ian Maule / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Joshua Van merebut gelar kelas ringan UFC dari Alexandre Pantoja pada 6 Desember 2025. (Ian Maule / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Apa Anda punya saran untuk petarung Asia agar bisa menjadi petarung di UFC?

Jadi saran saya yang akan saya berikan kepada orang-orang yang ingin menjadi petarung UFC adalah berlatih dan berlatih. Karena kami bertarung seperti kami berlatih. Saat Anda berlatih, Anda harus berlatih seperti sedang bertarung.

Dan saya pikir Anda harus punya orang-orang yang tepat di sekeliling Anda. Ya Anda tahu lah kadang-kadang ada orang yang mau berlatih dan selanjutnya mengajak ke party. Anda butuh istirahat dan kemudian intensitas latihan jadi turun. Saya masih muda jadi ada saja hal-hal seperti itu.

Jadi itu kenapa kita butuh orang-orang tepat di sekeliling kita. Dekatkan diri Anda pada orang-orang yang bisa membuat Anda lepas landas.

Apa rencana Anda mengisi liburan Natal dan Tahun Baru?

Merayakan Natal bersama keluarga. Kami akan ke gereja dan berdoa. Itu saja rencana Natal saya.

Apakah sabuk juara cukup membuktikan Anda adalah petarung terbaik di kelas terbang?

Ya, saya selalu tahu saya adalah petarung terbaik di dunia. Dengan atau tanpa sabuk ini saya adalah petarung terbaik.

Anda bertarung empat kali selama 2025. Kenapa bisa sebanyak itu, apakah Anda benar-benar senang bertarung?

Ya seperti saya bilang, saya berada di sasana dan berlatih. Kalau sudah ada di sasana ya kenapa kita enggak bertarung? Selalu ada keinginan untuk bertarung. Mumpung saya masih muda saya mau tetap aktif dan terus berbenah untuk menjadi lebih baik.

Banyak juara yang memilih bermain aman setelah mengamankan gelar. Apa Anda seperti itu atau Anda, The Fearless akan tetap mengambil banyak risiko?

Ya itu nama saya, saya fearless [tidak takut]. Jadi setiap pertarungan akan saya hadapi dengan cara yang sama. Saya bertarung seperti seorang penantang. Jadi ayo-ayo aja. Kalau ada yang berani coba saja ambil sabuk ini dari saya.

(nva/nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER