Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembangan mobil listrik dianggap lebih cepat ketimbang mobil bermesin hybrid. Bahkan, mobil listrik dengan jarak pendek, maksimal di jarak 250 kilometer memakan biaya yang murah.
Kepala Insinyur Toyota Satosi Ogiso kepada Forbes mengatakan jika di masa depan, pabrikan mobil akan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik yang mana harga mobil listrik bisa diterima sepenuhnya (kemungkinan) di tahun 2025.
"Dengan jarak pendek, harga dari mobil listrik cukup beragam. Untuk jarak 250 kilometer, baterai listrik bisa dibuat lebih murah daripada untuk kebutuhan mobil hybrid," kata Satosi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Satosi mengatakan, saat ini pasar menginginkan mobil listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh dengan jarak lebih dari 300 kilometer. Namun, dengan kemampuan baterai membawa mobil hingga 300 kilometer, baterai akan jauh lebih mahal, setidaknya hingga tahun 2025.
Toyota mengatakan, pihaknya memerlukan waktu 10 hingga 20 tahun untuk membuat 60 persen jajaran mobil buatannya menggunakan mesin hybrid dan 30 persen bertenaga listrik secara penuh. Pengembangan dan transfer pengetahuan terhadap publik yang membuat 90 persen penggunaan mobil listrik tercapai di 2050.
Sebagai pabrikan besar, Toyota mengaku tengah mengurangi penggunaan diesel pasca skandal dieselgate, dan mobil hybrid Toyota akan semakin murah sehingga secara efektif dan perlahan menghentikan produksi model berbahan bakar diesel.
(pit)