Jakarta, CNN Indonesia -- Perambatnya laju perekonomian dalam negeri berdampak pada penjualan mobil. Tak terkecuali Isuzu merasakan hal serupa, dengan mematok target realistis sebanyak 16 ribu unit untuk penjualan tahun depan.
"Tahun depan, kemungkinan target kami sama dengan tahun ini," kata Director Marketing dan Aftersales Isuzu Astra Motor Indonesia Takuji Kani, dalam temu media laporan performa kuartal III 2016 di Jakarta, Kamis (10/11).
Secara umum, angka penjualan Isuzu menurun 13,2 persen dibanding pencapaian 2015 yang berada di angka 19.074 unit. Hingga akhir September 2016, Isuzu baru berhasil menjual 11,706 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski penjualan menurun, market share kami naik 1,5 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 18,5 persen. Bahkan Oktober ini kami dapat laporan sangat mungkin naik di 19,5 persen," ujar Takuji.
Kenaikan signifikan, kata Takuji, berasal dari segmen truk ringan, dan sangat mungkin bertahan hingga akhir tahun, di 19,5 persen.
Sementara itu performa positif yang menimbulkan optimisme terjadi di pasar kendaraan niaga ringan Isuzu lewat produk
pick-up kabin ganda, D-Max dan MU-X yang pangsa pasarnya melejit dari hanya 3 persen sepanjang 2015 menjadi 13,7 persen sepanjang Januari-September 2016.
"Padahal secara posisi harga kami yang tertinggi di segmen itu, namun rupanya ada ceruk konsumen yang menitikberatkan kepada kualitas dan mempercayai Isuzu D-Max," kata Direktur Pemasaran Kendaraaan Niaga Ringan IAMI, Joen Boediputra.
Namun, hingga kini Isuzu belum mencoba untuk fokus dan memberikan perhatian lebih kepada mobil penumpang. Bahkan ikon Isuzu di segmen penumpang, yaitu Panther, belum akan hadir dalam waktu dekat sejak 2010.
(pit)