Kebijakan Trump Diprediksi Tingkatkan Polusi Udara

Tachta Citra Elfira | CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 09:31 WIB
Trump diprediksi akan melakukan efesiensi bahan bakar dan standar emisi yang tidak merugikan pekerja dan konsumen AS dan menyebabkan emisi tak terkontrol.
Trump diprediksi bakal membuat kebijakan yang menguntungkan pihak industri otomotif tanpa melihat kondisi lingkungan. (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat membuat beberapa prediksi perlu dikaji kembali termasuk di bidang industri, termasuk otomotif, lantaran kemenangan Trump berpengaruh besar industri otomotif dunia.

John Mashburn, Penasihat Kebijakan Senior Trump di Wall Street Journal mengatakan Trump diprediksi akan melakukan efesiensi bahan bakar dan standar emisi yang tidak merugikan pekerja dan konsumen AS.

”Pemerintahan Trump akan menyelesaikan kajian komprehensif dari semua peraturan federal. Ini termasuk efisiensi bahan bakar dan emisi standar untuk memastikan mereka tidak merugikan konsumen atau pekerja Amerika," kata John.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi yang dimaksud adalah bahwa Trump bisa mencabut undang-undang yang mewajibkan produsen membuat mobil yang beremisi rendah, akibatnya bisa meningkatkan potensi kematian akibat polusi udara meningkat jika UU itu benar akan dihapuskan.

Mobil dan truk menyumbang 30% kandungan emisi knalpot di AS, dan selama ini partai Republik dan Demokrat AS juga selalu berkerjasama bagaimana agar level emisi di AS terus turun.

Namun yang mengejutkan bahwa 5,5 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat polusi udara. Sebagian besar kematian terjadi di Negara berkembang, tetapi efek dari racun mematikan dalam gas buang, ada di mana-mana.

Michael Brauer dari University of British Columbia di Kanada dikutip oleh BBC dalam sebuah artikel dari Februari 2016 mengatakan, bahwa AS seharusnya mendapatkan manfaat lebih dari kesehatan rakyat yang membaik.

"Di AS, kita bisa mendapatkan manfaat senilai $ 4- $ 30 dalam hal kesehatan yang membaik."

AS tidak ingin mobil-mobil kecil yang hemat BBM, karena harga bahan bakar di sana sangat terjangkau. Jika undang-undang itu dicabut, aturan lain yang terkait akan melonggar dan produsen bisa bebas memproduksi mobil yang emisinya tak terkontrol. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER