Jerman Bawa Kasus Kecurangan Emisi Mobil Fiat ke Uni Eropa

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2016 18:52 WIB
Kementerian Transportasi Jerman meminta Uni Eropa menyelidiki dugaan penggunaan perangkat ilegal untuk memanipulasi emisi oleh Fiat Chrysler.
Skandal emisi Fiat (REUTERS/Denis Balibouse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Transportasi Jerman meminta Uni Eropa menyelidiki dugaan penggunaan perangkat ilegal untuk memanipulasi emisi oleh Fiat Chrysler.

Sebelumnya,otoritas setempat sekitar bulan September tahun lalu melakukan pengujian gas buang atau emisi terhadap beberapa produsen mobil termasuk Fiat dan Volkswagen. Hasilnya ditemukan beberapa kejanggalan.

Seperti dikutip dari Reuters, langkah yang diambil oleh Jerman ini sebagai bentuk keprihatinan atas belum adanya tindakan dari Pemerintah Italia setelah kasus emisi ini merebak sejak awal tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang juru bicara Fiat mengatakan pada bahwa mobil perusahaan sesuai dengan aturan emisi saat ini dan tidak mengandung perangkat emisi ilegal.

"Ini adalah pertama dan terutama dialog antara dua negara anggota yang bersangkutan, dengan kewajiban untuk menjaga Komisi informasi dan kemungkinan bagi Komisi untuk memfasilitasi solusi jika ada kesepakatan dapat ditemukan," kata juru bicara Uni Eropa.

Berbeda dengan VW yang terindikasi telah melakukan pemalsuan data dengan perangkat lunak (software) atas hasil data emisi kendaraan dieselnya, Fiat tersandung pengetesan berbasis waktu. Fiat dituduh memiliki sistem kontrol emisi NOx (gas penyebab polusi udara) yang baru beroperasi pada 22 menit pertama ketika mobil dijalankan.

Sebuah sumber di kementerian infrastruktur Italia, yang mencakup kewenangan kendaraan bermotor nasional, mengatakan belum menerima komunikasi apapun dari pemerintah Jerman tentang masalah tersebut.

Sumber itu mengatakan tes dari pihak berwenang Italia telah menunjukkan mobil Fiat 500 sesuai dengan aturan emisi dan tidak mengandung perangkat pengujian yang ilegal, walaupun pihak Jerman tidak sepakat.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER