Mobil LCGC untuk Taksi Online Dorong Industri Otomotif

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2017 23:45 WIB
Dengan aturan itu produsen kendaraan diharapkan akan menambah daya gedor pada industri otomotif.
Toyota Calya, salah satu LCGC (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen otomotif di tanah air menyambut baik mengenai izin kendaraan berkubikasi 1000 cc sebagai taksi online, setelah sebelumnya pemerintah hanya mengizinkan kendaraan dengan minimal cc 1300.

Melalui Kementerian Perhubungan, pemerintah menuangkan kebijakan tersebut dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto berpendapat dengan kebijakan tersebut diharapkan akan menambah daya gedor pada industri otomotif. Mengingat, industri otomotif di Indonesia yang kini terbilang tidak terlalu menggeliat seperti tahun-tahun sebelumnya.
 
"Kalau ada kebijakan seperti ini kan ada dorongan untuk nambah semangat dari industri otomotifnya, jadi kendaraan apa saja dapat dipakai," kata Soerjo kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/2).

Dengan kebijakan tersebut, ia berujar, pihaknya akan mengikuti aturan lanjutan mengenai detail, terkait mesin, bentuk kendaraan dan sebagainya dari kendaraan atau produk Low Cost Green Car (LCGC) milik Toyota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi selama kami masih bisa compare sama aturan pemerintah, jadi aturan pemerintah misalnya harus yang kelas MPV, atau M3 seperti Calya. Namun ada juga Daihatsu Sigra yang harganya lebih murah dari kami. Selama kebijakan pemerintah bolehkan, ya kami follow," ujarnya.

Peluang Taksi Konvensional

Tidak menutup kemungkinan dengan keluarnya kebijakan tersebut, perusahaan taxi konvensional juga turut akan menjadikan LCGC sebagai armadanya.

Dihubungi terpisah, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengaku hanya bisa menunggu mengenai adanya kesempatan pada perusahaan taxi konvensional yang berniat menjadikan produk LCGCnya sebagai taxi. Pasalnya, ia menilai, bahwa masing-masing perusahaan akan memiliki pertimbangan tersendiri.

"Kami di Daihatsu hanya bisa menunggu, kalau memang ada respon dari masing-masing perusahaan taksi silahkan kita bicarakan," kata dia.

Amelia menekankan, meski begitu bahwa hingga kini belum ada perusahaan taxi konvensional yang meminta Daihatsu menyediakan LCGC sebagai armada taxinya.

Senada, Toyota juga mengaku demikian. Sampai kini, belum ada permintaan perusahaan taxi konvensional yang beralih menggunakan LCGC. "Kalau feeling saya, mereka lebih mengharapkan kendaraan ke duratility, di mana Avanza menjadi pilihan mereka, kenapa di sedan milih Limo, karena ada duratility," ujar Soerjo.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER