Australia Jadi Target Baru Ekspor Mobil dari Indonesia

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2017 18:26 WIB
Keluarnya beberapa pabrikan besar otomotif dari Australia membuat Indonesia tengah melakukan pendekatan untuk bisa memasok kendaraan ke sana.
Otomotif Australia jadi incaran ekspor kendaran setelah sejumlah pabrikan besar berencana menutup pabriknya di sana. ( AAP/David Mariuz/via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Australia tengah menjadi incaran oleh tiap negara untuk menjadikannya pasar ekspor kendaraan roda empat. Pasarnya terbilang besar, 1,2 juta unit pertahun membuat negara-negara termasuk Indonesia memiliki niat menjadikan Australia sebagai destinasi baru pasar ekspor kendaraan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), I Gusti Putu Suryawirawan membenarkan bahwa Indonesia sudah mulai gencar melakukan pendekatan terhadap Australia. Apalagi sejak negara kangguru, secara perlahan produsen otomotif angkat kaki dari sana.

Bahkan, kata dia, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sudah memiliki rencana akan terbang langsung ke Australia dalam rangka kerjasama ekspor kendaraan. Namun mengenai kapan, Putu masih belum dapat menyebutkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Menteri (Airlangga) baru akan ke sana. Ya nanti tunggu dari pak Menteri. Potensinya besar. Tapi belum tau mau kapan," kata Putu di Jakarta.

Menurutnya, dalam hal ekspor ke Australia, Indonesia harus berkaca kepada negara lain di Asia, yakni Thailand yang sudah terlebih dulu memulai. "Kita harus ikut (seperti Thailand). Kami mau ajak industri komponen Australia ke sini," ujar Putu.

Antara Indonesia dengan Thailand, dalam soal ekspor, Indonesia masih tertinggal jauh. Sebanyak satu juta unit mobil berhasil diekspor oleh Thailand di sepanjang 2016, sedangkan Indonesia berhenti diangka 200 ribu unit. Tahun ini pemerintah menaikan target ekspor mobil tumbuh sebesar 10 persen.

Meski pasar Australia besar, Indonesia masih belum dapat terlalu berharap ke arah tersebut. Mengingat produksi dalam negeri fokus pada kendaraan berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV) hingga Low Cost Green Car (LCGC).

Sedangkan Australia sendiri lebih ingin kendaraan berjenis sedan, double cabin atau mobil berpenggerak 4x4. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER