Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini produsen otomotif tidak melulu mengembangkan kepintaran hanya untuk kendaraan roda empat. Bosch menggandeng Autotalks, Cohda Wireless, dan Ducati melakukan hal serupa, tapi bukan untuk kendaraan roda empat.
Sepeda motor justru dipilih untuk dibenamkan 'otak'.
"Kami membuat sepeda motor dan mobil untuk dapat saling berbicara, sehingga menciptakan perisai pelindung digital untuk pengendara,” kata anggota Dewan Manajemen Bosch Dr. Dirk Hoheisel melalui keterangannya kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirk mengatakan, tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya situasi berbahaya sejak awal. Mengingat, pengendara motor seringkali terabaikan di tengah lalu lintas, baik di persimpangan maupun saat sedang melaju.
Proyek tersebut, nantinya mengandalkan konektivitas. Bosch ingin memberikan pengalaman berkendara yang berbeda dengan kehadiran sistem pengereman
Antilock Braking System (ABS) dan kontrol stabilitas motoragar lebih aman saat berkendara.
Cara kerjanya, dalam sepuluh kali per detik, kendaraan dalam radius beberapa ratus meter akan saling bertukar informasi. Beberapa hal yang akan 'dibicarakan' antar kendaraan yakni tentang jenis kendaraan, kecepatan, posisi, dan arah perjalanan.
Nantinya, sensor kendaraan akan melihat kemunculan sepeda motor. Teknologi yang disematkan nantinya akan memberi tahu bahwa ada sepeda motor yang mendekat, sehingga pengendara bisa lebih berhati-hati.
Saat sistem mengidentifikasi situasi yang berpotensi bahaya, akan ada peringatan yang diberikan kepada pengemudi mobil dengan cara membunyikan alarm dan menyalakan lampu peringatan di dasboard. Dengan cara tersebut, seluruh pengguna jalan akan dan dapat menghindari terjadinya potensi kecelakaan.
Ia berujar, pertukaran informasi memakan waktu sekitar beberapa milidetik. Standar WLAN publik (ITS G5) digunakan sebagai basis pertukaran data antara sepeda motor dan mobil.
Waktu transmisi dalam hitungan milidetik antara pemancar dan penerima dapat menghasilkan dan mengirimkan informasi penting terkait dengan situasi lalu lintas.
"Tidak hanya kendaraan yang sedang jalan, kendaraan yang sedang parkir atau berhenti juga dapat mengirimkan data ke penerima yang berada di sekitarnya," ujarnya.
Sementara, untuk memungkinkan pengendara yang lokasinya lebih jauh bisa menerima informasi serupa, teknologi ini memanfaatkan
multi-hopping dan meneruskan secara otomatis dari kendaraan satu ke kendaraan lain.
"Karena dalam situasi kritis, semua pengguna jalan mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga mampu untuk lebih dulu mengambil tindakan yang tepat," kata Dirk.
(pit)