Jakarta, CNN Indonesia -- Anak perusahaan Google khusus kendaraan otonom, Waymo mulai terbuka untuk mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi. Namun, rencana itu diperuntukan bukan untuk mobil penumpang biasa, melainkan untuk truk.
Dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan
Reuters, perusahaan melihat masa depan dari rencananya itu. Pengalaman di ranah otomotif selama delapan tahun bersama perangkat keras dan lunak untuk mengeksplorasi teknologi, dianggap tepat untuk menyematkan teknologi otonom untuk truk besar.
Tentunya, hal tersebut merupakan suatu langkah maju, di mana saat ini pengujian kendaraan penumpang tanpa pengemudi masih berlangsung. Sementara perlakuan yang berbeda untuk truk bukan hanya memberi beberapa kotak tambahan, tetapi juga mengakomodir beban berat hingga panjang ekstra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapapun yang mengendarai truk trailer, pasti menyadari akan banyaknya titik buta yang mengelilingi. Apalagi masing-masing trailer tentu berbeda-beda satu dengan lainnya.
Hingga saat ini trailer kerap menggunakan transmisi manual multi kecepatan, sedangkan versi full otonom memerlukan transmisi otomatis.
Jika teknologi bisa dipilah, truk otonom mungkin bukanlah hal yang buruk. Hal itu akan membebaskan pengemudi menjaga jarak aman berkendara untuk menangani lebih banyak rute lokal, begitu juga terbebas dari masalah kelelahan saat di belakang kemudi.
Namun harus diingat, sebuah truk otonom berukuran besar harus merinci informasi terkait cuaca buruk, jalur pegunungan, lalu lintas padat, dan seribu situasi lain yang hampir bersifat terkesan mudah jika ada sosok di balik kemudi. Bukan hanya itu, truk otonom juga harus memperhitungkan tingkat kerumitan yang lebih tinggi ketimbang truk 18 roda full kapasitas.
(pit)