Jakarta, CNN Indonesia -- Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah bentuk kendaraan masa depan, bahkan tidak sedikit yang benar-benar memproduksi kendaraan listrik penuh. Kehadiran Mercedes-Benz C 350 e adalah ibarat jembatan menuju ke mobil masa depan.
Diperkenalkan tahun lalu, C 350 e akhirnya hadir di Asia Tenggara, khususnya bagi Thailand dan Malaysia. Pihak Mercedes-Benz Indonesia mengaku cukup kesulitan memboyong mobil ini ke Indonesia lantaran kebijakan mobil listrik hybrid yang belum jelas.
"Negara tetangga sudah mulai semua menuju pada kendaraan rendah emisi, bahkan tanpa emisi. Kami sudah punya mobil kendaraan listrik penuh, tapi kan ini kebijakan pemerintah yang mempengaruhinya," kata Manager Public dan Media Relation Mercedes-Benz Indonesia Dennis Kadaruskan, di Malaysia saat berkesempatan menjajal C 350 e, Sabtu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dennis mengatakan, pihaknya belum berani membawa kendaraan hybrid mereka lantaran belum jelas rencana kebijakan pemerintah soal kendaraan hybrid atau listrik juga soal kendaraan rendah emisi.
Di Malaysia sendiri, pihak Mercedes-Benz berani menjual kendaran hybrid mereka di angka Rp900 juta. Relatif murah, bahkan pemerintah Malaysia membebaskan pajak bagi mereka yang memilih untuk membeli mobil hybrid atau mobil listrik.
Berbeda dengan di Indonesia, kendaraan hybrid bahkan lebih mahal. Pemerintah pun menerapkan pajak lebih tinggi, karena mobil hybrid dianggap memiliki dua penggerak roda, mesin bensin dan baterai.
"Ini agak aneh menurut saya. Jika mobil ini masuk dengan harga sama kayak di Malaysia, saya yakin laku keras. Tapi kan ini kebijakan di Indonesia belum mendukung penuh soal hybrid atau berbasis kendaraan ramah lingkungan," jelas Marketing Sales Mercedes-Benz Indonesia Hari Arifianto.
Dengan spesifikasi yang cukup mewah, C 350 e memiliki mesin berkapasitas 1.991 cc dan mampu berlari hingga 250 km/jam. Tak hanya itu, dengan baterai yang dimiliki, Anda bisa berkendara tanpa menggunakan bensin dengan jarak 30-50 km tergantung lalu lintas.
Saat anda menggunakan bensin, saat melakukan pengereman maka otomatis baterai kendaraan akan terisi. Kendaraan hybrid sangat irit bahan bakar, untuk perkotaan. Dengan emisi 48g karbon monoksida per kilometer, ini jadi salah satu mobil ramah lingkungan, bahkan tak mengeluarkan emisi karbon saat penggerak baterai digunakan.
(pit)