Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil kurang baik diperlihatkan Harley-Davidson. Seperti di negara asalnya, Amerika Serikat, produsen tidak mampu menaikan angka penjualan dan akhirnya mengalami penurunan sebesar 9,3 persen di kuartal kedua 2017.
Dengan demikian, jika dibandingkan dengan kuartal serupa pada tahun lalu pangsa pasar Harley disegmen 600cc ke atas, di Amerika Serikat menjadi yang terendah, turun menjadi 48,5 persen. Tapi, turunnya persentase tidak hanya di negara asal, melainkan seluruh dunia.
Mengutip RideApart, kondisi yang dialami Harley adalah rangkaian lanjutan dari situasi belakangan, sejak 2014. Penurunan terakhir adalah pendapatan sebesar 4,5 persen, sementara penjualan barang selain motor (pakaian atau peralatan), ikut turun. Jumlahnya hampir 17 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laba bersih kuartal kedua 2017 $258,9 juta pada pendapatan konsolidasi sebesar $1,77 miliar, sedangkan laba bersih sebesar $280,4 juta pada pendapatan konsolidasi sebesar $1,86 miliar untuk periode yang sama tahun lalu.
Produsen mengaku sudah melakukan yang terbaik, termasuk untuk tetap menjaga pasarnya di dunia. "Kami senang dengan kemampuan kami untuk memberikan margin yang kuat di kuartal tersebut meskipun kondisi pasar menantang, terutama di Amerika Serikat," kata Matt Levatich, Presiden dan CEO Harley-Davidson.
Perusahaan telah merevisi panduan setahun penuhnya di antara 241 ribu hingga 246 ribu unit yang dikirim untuk tahun ini. Padahal, tahun lalu perusahaan menjual 260.289 unit. Hal itu menjadi latar guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan jauh lebih buruk pada kuartal berikutnya.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk investor. "Pada kuartal ketiga, perusahaan mengharapkan untuk mengirim 39 ribu menjadi 44 ribu motor, itu turun sekitar 10 menjadi 20 persen dari 2016." "Perusahaan memperkirakan margin usaha full 2017 akan turun sekitar satu poin persentase dibanding 2016. Perusahaan terus memperkirakan 2017 pengeluaran barang modal menjadi $200 juta sampai $220 juta."
(pit)