Jakarta, CNN Indonesia -- Berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, Astra Group meresmikan program pendidikan bagi siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia, Nomor. 9 Tahun 2016.
Peresmian dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo begitu juga pembantunya dijajaran Kementerian, serta direksi dari pejabat Group Astra.
Saat sambutannya, Jokowi mengatakan, fokus pemerintah saat ini baru terkonsen kepada pembangunan infrastruktur. Baik di jalur darat, laut dan udara. Padahal, menurutnya, untuk menyambut persaingan secara global kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga wajib ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, setelah itu (infrastruktur) tahap kedua adalah pembangunan SDM. Dan ini kita sudah mulai, pada hari ini training kerjasama antara industri dengan SMK," kata Jokowi, Jum'at (28/7).
Dalam hitungannya, ia berujar, jika semua terus berjalan beriringan, bukan tidak mungkin sekira 2040-2046, mendatang tanpa adanya turbolensi politik, perekonomian Indonesia tentu akan diperhitungkan. Minimal, bakal menempati ututan ketiga di dunia.
"Bissmillah, saya resmikan program vokasi ini di Jawa Barat," ucap Jokowi.
Peluncuran program ini ialah lanjutan dari tahap ketiga, setelah sebelumnya terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Nantinya, siswa- siswi SMK itu akan diolah bersama beberapa group Astra Otoparts dari industri otomotif hingga komponen dan lainnya. Tidak hanya diberi pendidikan, seluruh peserta memiliki kesempatan menjadi bagian group tempat pelatihannya selepas lulus.
Sebanyak 71 SMK di Jawa Barat telah bekerjasama dengan 17 anak perusahaan Astra Otoparts. Selain itu group Astra lainnya, Astra Daihatsu Motor (ADM), Astra Honda Motor (AHM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga telah memberikan hibah berupa mesin hingga alat keperluan lainnya.
Indonesia dengan sasaran sebanyak 1.775 SMK sampai 2019 nanti, meliputi 845 ribu siswa ditargetkan dapat bekerjasama dengan 355 perusahaan.
"Program ini ditujukan untuk merevitalisasi dan mengembangkan SMK, agar dapat menghasilkan lulusan berkompeten dan siap kerja," kata Menteri Perindustrian Ailangga Hartarto.
(pit)