Tawaran Insentif Setara LCGC Bagi Pengembang Mobil Pedesaan

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 04 Sep 2017 14:31 WIB
Kemenperin dan Kemenkeu tengah menjajaki kemungkinan meberikan insentif bagi pengembang kendaraan pedesaan yang besarnya setara dengan LCGC.
Ilustrasi: Kemenperin dan Kemenkeu tengah menjajaki memberikan insentif sebesar LCG bagi pengembang kendaraan pedesaan. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan tengah menjajaki kemungkinan pemberian insentif bagi produsen perakit kendaraan pedesaan.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan, mengatakan pihaknya sudah mengusulkan beberapa insentif tidak hanya fiskal, melainkan juga non fiskal.

"Salah satu usulan kami adalah PPnBM 0 persen. Kalau LCGC (low cost green car) saja bisa 0 persen, harusnya kendaraan pedesaan juga 0 persen," kata Putu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Putu mengungkapkan, bahwa pihaknya juga mengupayakan agar perusahaan yang melakukan rancang bangun dan rekayasa di dalam negeri dapat diberikan tax holiday selama 10 tahun untuk PPh Badan serta Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) rendah untuk seluruh Indonesia.

Lalu, tidak lupa untuk pembebasan bea masuk permesinan pendukung program tersebut sampai dengan pemberian fasilitas investasi.

Kata dia, fasilitas lain yang tengah diusulkan, di antaranya adalah training inkubator aftersales, desain lini produksi, standarisasi perakitan, purwarupa jig dan fixture hingga Hak Kekayaan Intelektual Design Engineering.

"Langah-langkah ini untuk mencapai visi Indonesia menjadi basis produksi industri otomotif dan komponen kelas dunia,” ujarnya.

Ia berharap, upaya itu juga memperoleh dukungan serius dari seluruh pemangku kepentingan dengan memperkuat struktur industri otomotif melalui peningkatan kemampuan industri komponen dan infrastruktur teknologi.

"Peningkatan daya saing industri otomotif melalui peningkatan kemampuan SDM dan manajemen industri, serta peningkatan penguasaan teknologi dan R&D industri otomotif," kata Putu.

Sementara, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih, mengatakan ribuan IKM dalam negeri siap berkontribusi dalam memproduksi komponen kendaraan pedesaan. Prioritas untuk komponen memang diberikan kepada IKM.

Dalam implementasinya, Kemenperin akan menggandeng sentra-sentra IKM komponen otomotif di beberapa daerah, seperti di Tegal (50 IKM), Klaten (10 IKM), Purbalingga (138 IKM), Sidoarjo (134 IKM), Juwana (30 IKM), Pasuruan (49 IKM), Sukabumi (20 IKM) dan Bandung (15 KM). Selain itu, Kemenperin menggaet 123 IKM yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (Pikko).

Selanjutnya, 250 IKM karoseri yang ada di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung dan Sumatera Utara serta 600 IKM alat dan mesin pertanian di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB dan NTT.

Gati juga menyampaikan, guna menjaga kestabilan produksi komponen oleh IKM Kemenperin melibatkan perusahaan baja milik negara, yakni Krakatau Steel untuk penyediaan bahan baku.

"Kami kumpulkan para pensiunan dari industri untuk melatih dan membina para pelaku IKM agar produknya tetap memenuhi standar yang diinginkan," kata Gati. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER