Jakarta, CNN Indonesia -- Sepeda motor bekas masih menjadi alternatif favorit bagi sebagian masyarakat yang tengah mencari tunggangan. Baik bebek, skuter matik, hingga
sport tetap laris manis diburu konsumen, meski banyak motor model baru yang meluncur.
Salah satu penjual motor bekas dibilangan Condet, Jakarta Timur, Kayna Motor, Abdillah, mengatakan penjualan motor bekas tak menentu. Jika pasar sedang ramai, dalam satu bulan ia bisa menjual hingga 20 unit dari berbagai merek. Tapi, saat sepi untuk menjual 10 unit pun sulit.
Selain itu, tingginya rendahnya angka penjualan ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari segi momentum hingga kebijakan pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Momen juga mendukung penjualan, kaya Lebaran. Lalu, peraturan STNK progresif dari Samsat, pengaruh itu semua. Kan peraturan macam-macam, ada dua kendaraan beda, bisa kena (pajak) progresif. Bisa mahal jadinya," kata Abdillah.
Merek favoritAbdillah juga mengungkap kalau konsumen memiliki merek favorit mereka sendiri untuk tiap kategori kendaraan roda dua.
Misalnya untuk kategori skuter matik, saat ini konsumen lebih percaya terhadap merek Honda. Skuter matik yang paling dicari misalnya Vario, Scoopy, dan Beat dengan tahun produksi 2014 hingga sekarang.
"Vario tekno yang lampu udah LED, Scoopy dan Beat itu yang paling sering ditanya ama konsumen," kata Abdillah.
Sedangkan, untuk versi kendaraan
underbone atau motor bebek, konsumen juga masih mencari dari keluaran Honda, yaitu Supra X dan Revo. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa orang ada yang mencari dari merek lain.
"Jupiter ada juga tetapi kan jarang," ujarnya.
Namun untuk kelas motor
sport, Vixion kepunyaan Yamaha dirasanya tetap menjadi idola sampai kini. Sayang, ia tidak tahu pasti soal alasan masyarakat lebih memilih Vixion, daripada segmen sejenis keluaran Honda, yaitu CB 150R maupun Verza.
Harga pasaranIa melanjutkan, menyoal harga masyarakat dapat mencocokan melalui tahun pembuatan kendaraan. Misalnya Beat terbaru, dapat dibandrol dikisaran harga 11 juta rupiah, Vario Tekno 13,5 juta rupiah dan Vario 150cc 16 juta rupiah.
Kemudian, untuk Supra X juga harganya dapat berbeda tergantung tahun. Keluaran 2012 biasa dihargai 8,6 juta rupiah, lalu versi 2014 harganya 9,2 juta rupiah.
"Harga tergantung tahun, fisik dan mesinnya. Kadang ada yang jual murah tapi mesin dan fisik kurang
cakep, nah itu lebih murah ya," ujarnya.
Namun, Abdillah memastikan bahwa tiap tahun harga jual sepeda motor bekas akan terus turun. Jadi, jika dua tahun lalu dapat menjual satu unit sepeda motor seharga 9 juta rupiah, tahun ini tentu jauh berbeda harganya.
"Nah penurunan harga itu tiap tahun, karena (produsen) motor pasti ada aja yang ngeluarin versi barunya. Pasti aja tuh," kata Abdillah.
(eks)