Jakarta, CNN Indonesia -- Menetesnya pelumas pada sepeda motor akibat kebocoran mungkin jarang disadari oleh sebagian orang. Padahal, pemilik dapat melihatnya saat motor dalam kondisi terparkir yang akan meninggalkan bekas melalui tetesan oli.
Tidak hanya itu bila pemilik mengeceknya dengan sedikit merunduk, dapat juga terlihat adanya kerak di bagian bawah blok mesin akibat rembesan oli.
Senior Mekanik Honda Motor Care Ahmad Fauzi, mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya kebocoran oli kendaraan, khususnya roda dua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paling memungkinkan, menurut Fauzi, adalah kebocoran disebabkan salah satu komponen, yakni sil sudah tidak dalam kondisi baik. "Itu ada beberapa faktor, bisa dari silnya, kalau sil kan sifatnya elastis," kata Fauzi kepada CNNIndonesia.com.
Sil sendiri berbagan karet dan dipakai sebagai penghubung antara komponen, ke komponen lain. Bagi Fauzi, lambat laun sesuai dengan jarak tempuh pemakaian kendaraan sil akan keras, tidak lagi elastis seperti pertama dipasang.
"Kalau semakin lama dan jauh jarak yang dipakai, jadi kualitas silnya mengeras. Tejadilah kebooran oli, netes dan rembes deh," ujarnya.
Selain sil, ia mengungkapkan, kebocoran juga bisa terjadi lantaran kualitas baut pada pembuangan oli. Kurang baiknya baut dan ring juga menjadi salah satu penyebab kebocoran.
Mengenai letak sil berpotensi bocor, ia menjelaskan, untuk motor bebek dan sport ada di bagian engkol, gear dan persneling. Sedangkan pasa skuter matik, terletak di bagian CVT depan dan belakang.
"Kalau matik itu pengaruhnya lebih ke performa slip jadinya. Karena, luang lingkupnya di gardan di panbel. Nah untuk bebek dan sport, tidak terlalu berpengaruh untuk performa. Cuma kalau terlalu banyak bisa pengaruh keketahanan mesin, kurang maksimal," kata Fauzi.
Meski begitu, ia tidak menyarankan untuk mengganti sil secara berkala. Penggantian sil hanya perlu dilakukan bila kondisi sudah terlihat bocor atau rembes.
(evn)