Jakarta, CNN Indonesia -- Rolls-Royce telah menyiapkan ancang-ancang untuk menghadirkan generasi terbaru dalam jajaran produk mewahnya. Momen itu kabarnya akan dimulai pada 2018 oleh pabrikan asal Inggris itu.
CEO Rolls-Royce Muller Otvos mengatakan bahwa produk tersebut lahir dari generasi Phantom, salah satu varian sedan mewahnya.
Phantom 2018, akan mengusung
Architecture of Luxury. Ya, itu adalah sebuah
platform baru yang nantinya bakal menjadi latar bagi produk Rolls-Royce di masa depan dan tidak lagi menggunakan kepunyaan BMW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dari Phantom sebelumnya yang berpenampilan sedan,Otvos mengungkapkan mobil tersebut akan berada dibentuk
sport utility vehicle (SUV). Ia mengklaim perubahan konsep kendaraan menjadi SUV ultra mewah dengan kode
Project Cullinan.
Ia memastikan, fitur yang tersemat pada kendaraan barunya akan tetap eksklusif dengan arah ke masa depan.
Lebih jauh, kata Otvos, pihaknya tentu akan membawa Rolls-Royce menuju kendaraan listrik yang dipastikan tanpa berbagai varian hibrida. Baginya, bila sudah menjadi listrik sepenuhnya kemampuan dapat menempuh jarak lebih dari 400 km.
Namun, menurutnya, tahap itu masih jauh mengingat mobil full listrik belum terlalu diinginkan sampai sekarang. Sehingga perusahaan masih fokus kepada proyek pengembangan Cullinan.
"Phantom identik dengan Rolls-Royce. Ini akan selalu dan selamanya menjadi puncak dari merek," ujar Otvos, seperti mengutip
Motor1.
Dengan tingkat penyesuaian lebih kepada para konsumennya, seperti kustomisasi produk sesuai keinginan pemesan. Otvos berharap jumlah pesanan Phantom dapat meningkat pada tahun berikutnya, atau sekitar 1.100 sampai 1.200 pelanggan.
(evn)