Jakarta, CNN Indonesia -- Bahaya abu vulkanik ternyata tidak hanya berpengaruh kepada manusia, hewan, dan tumbuhan saja. Bagi benda seperti halnya kendaraan, abu tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan jika tidak segera dibersihkan.
General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, menjelaskan dibandingkan abu biasa, abu vulkanik memiliki perbedaaan. Butiran yang keluar dari gunung berapi itu disebutnya lebih berpotensi merusak kendaraan ketimbang abu biasa.
"Efeknya lumayan (signifikan) terhadap mobil, terutama
part logam atau
body lainnya (
part krom dan lainnya). Biasanya abu gunung berapi mengandung asam yang sifatnya korosif," kata Iwan kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada manusia, zat yang bersifat korosif bisa menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernafasan, dan organ tubuh lainnya. Sementara bagi benda seperti kendaraan, zat asam bisa menyebabkan kehancuran.
Lebih jauh, Iwan menjelaskan abu vulkanik bisa memicu kerusakan bukan hanya di bagian luar kendaraan, melainkan komponen lain seperti mesin. Jika dibiarkan terlalu lama, efek yang paling terlihat adalah baret dan karat.
"Yang terlihat efek karat, jika mobil terkena debu dan dibiarkan beberapa hari," ungkapnya.
Bila sudah terdapat baret dan karat pada ruang bakar seperti slinder, nantinya mesin kendaraan tidak bisa dinyalakan secara sempurna. Banyaknya baret atau karat, juga tergantung pada jumlah debu yang masuk.
"Kalau dinding silinder baret, kompresi bocor
dong. Mesin jadi tidak benar hidupnya," kata Iwan.
(eks)