Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil berjenis
double cabin, mungkin menjadi salah satu kendaraan yang tepat dipakai untuk digunakan di berbagai medan. Tidak terkecuali Chevrolet, pabrikan asal Amerika itu juga mencoba peruntungan pada segmen tersebut melalui Colorado.
Chevrolet yang dibawahi oleh
General Motors (GM) Indonesia meluncurkan varian terbaru Colorado pada April 2017 bertepatan dengan ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Munculnya Colorado sekaligus menjadi mobil baru keempat Chevrolet yang meluncur tahun ini.
CNNIndonesia.com berkesempatan menjajalnya beberapa waktu lalu dengan memilih varian tertinggi Colorado, yakni High Country.
Lantas, bagaimana rasa Colorado High Country saat dijajal keandalannya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melirik kepada tampilannya, Colorado memang tidak berbeda dengan
lineup sport utility vehicle (SUV) Chevrolet, yakni Trailblazer. Seperti misalnya fasia depan sporty, aksen berotot, velg hingga lampu LED yang menggunakan
daytime running slime yang identik dengan Trailblazer. Namun bedanya tidak ada baris ketiga pada Colorado, mengingat ini adalah sebuah kendaraan di segmen
pickup.
Selain itu produsen sendiri memang lebih menyasar kaum penghobi kegiatan
offroad untuk varian tertinggi Colorado.
Hal tersebut bisa dilihat dari fitur yang dibuat lebih lengkap. Misalnya,
Lane Departure Warning,
Forward Collision Alert, Front and Rear Parking Assist dan
tire pressure monitor.
Sedangkan, untuk fitur
Traction Control System (TCS), ABS,
Panic Brake Assist (PBA), EBD, ESC,
Hill Descent Control (HDC),
Hill Start Assist (HSA),
Anti-Rolling Protection, Trailer Sway Control dan
airbag hadir sebagai standar, baik di High Country maupun varian terendah LT.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Selain fitur, pada varian tertinggi juga terdapat pembeda dari tampilan fisiknya dengan penyematan
Roof Rail, Side step, nudge bar, aksen kroom dan velg lebih besar dengan ukuran 18 inci.
Beralih dari bagian luar, sudah saatnya melongok kabin sebelum membawa 'lari' mobil ini. Kesan awal, terasa nyaman saat duduk di balik kemudi mobil, pada jok yang dibalut bahan kulit sampai lingkar kemudinya.
Pada bagian tengah
dashboard terpampang sistem
audio mylink dengan layar sentuh berukuran delapan inci yang di dalamnya memiliki berbagai fitur menarik, seperti konektivitas ke ponsel pintar,
screen mirroring dan
valet mode. Untuk pengaturan posisi kursi juga sudah memakai sistem elektrik.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Serupa dengan Trailblazer, mobil ini juga dilengkapi
remote engine on dan ac on, guna menyalakan keduanya dari luar kendaraan sebelum beranjak pergi. Fitur ini sangat membantu saat menjajal untuk saat parkir di tempat panas, sehingga saat ingin masuk, suhu dalam mobil sudah terasa sejuk.
Menjajal aspal ibu kotaSebagai kendaraan yang bisa digunakan di segala medan,
CNNIndonesia.com pertama menjajal keandalan Colorado di dua jenis trek yakni di jalur aspal dan
offroad, pengujian pertama dilakukan saat mengaspal di jalanan ibu kota.
Awal perjalanan dimulai dengan menyusuri selatan Jakarta, hingga Bundaran Hotel Indonesia. Jalur yang dilalui cukup untuk merasakan impresi awal dari mobil ini.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Ya, walau terasa nyaman berada di balik kemudi. Dengan dimensi besar, ternyata cukup merepotkan membawa Colorado berada di antara kendaraan lain di tengah macetnya Jakarta. Sensor peringatan juga sesekali berbunyi, sebagai pertanda ada kendaraan lain yang berada di posisi cukup dekat.
Beberapa panel di bagian stir juga memudahkan saat mengaktifkan perangkat hiburan, termasuk ketika terhubung dengan ponsel pintar untuk keamanan berkendara. Tetapi harus diingat, dalam mengendarai sebuah
pickup di perkotaan tetap gunakan jalur lambat jika tidak ingin berurusan dengan petugas kepolisian.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Selain merasakan sensasi di balik kemudi, pengalaman berbeda juga dirasakan ketika duduk di baris kedua sebagai penumpang. Ketika kendaraan mulai beranjak meninggalkan Jakarta menuju jalur
offroad di kawasan BSD, Tangerang dengan melalui jalur bebas hambatan.
Berada di kursi belakang terasa cukup nyaman, walau terasa ada yang kurang lantaran produsen memang tidak menyediakan apapun pada baris kedua mobil ini. Untuk pendingin ruangan pun, ventilator hanya berada di depan. Mobil juga terasa limbung, saat dicoba bermanufer di ruas jalan tol.
Usai menyusuri mulusnya aspal, kini tiba saatnya menjajal performa sesungguhnya di jalur
off-road. Berbicara performa, pada varian tertinggi mobil ini dibekali mesin diesel 2.8L Duramax 4-
cylinder Variable Geometry Turbo (VGT) yang dikawinkan dengan transmisi otomatis 6-percepatan.
Mesin dapat menghasilkan tenaga 197 hp dan torsi 500 Nm. Tenaga itu diklaim sebagai yang terbesar dikelasnya. Produsen mengklaim bekal mesin yang digendong membuat mobil bisa membawa beban hingga satu ton pada baknya, 75 kg di bagian atap dan menarik beban hingga 3,5 ton.
Mesin juga melengkapi keunggulan dengan dapat mengkonsumsi bahan bakar B20.
Sementara, sistem penggeraknya terdapat tiga mode yang dapat diatur melalui kenop belakang transmisi. Pertama 2W, 4W High dan 4W Low. Untuk mencegah kerusakan, perlu diingat saat pergantian moda tersebut ada baiknya dilakukan saat mobil dalam keadaan berhenti.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Tidak perlu menunggu lama, sesaat ketika ban sudah menyentuh jalur tanah bisa langsung digeber di lintasan seperti seorang penggila
off-road kawakan. Mobil ini diajak berkeliling menjajal rintangan untuk mencoba keandalannya.
Sistem penggerak pun sudah diubah menjadi 4W High untuk memperoleh dorongan lebih. Beruntung, cuaca yang cerah tidak terlalu menyulitkan Colorado saat 'disiksa' di medan tanah yang sulit, bergelombang, memiliki kemiringan medan, tanjakan sampai turunan terjal.
Dengan transmisi otomatis, untuk varian
high country tentu bergantung pada torsi besarnya. Terkecuali jalur ekstrim seperti medan berlumpur berkat bantuan dari
Hill Descent Control (HDC),
Hill Start Assist (HSA) sangat membantu.
 Foto: CNN Indonesia/Artho Viando |
Sedikit kendala mobil ini hanya terasa saat mobil terjebak akibat tergelincir saat tanjakan. Beruntung, kaki Colorado dibuat tinggi sehingga bagian kolong tidak sampai menyentuh dasar. Hebatnya, mobil itu berhasil naik saat kenop diputar menuju 4W Low, meskipun masih menggunakan ban standar SUV.
Kesimpulan
Akhir dari menjajal sesaat Colorado, mobil ini terbilang cocok jika menjadi pilihan dengan berbagai gaya hidup Anda. Selain nyaman, walau merepotkan digunakan di dalam kota, mobil terhitung cukup tangguh saat digeber di lintasan ekstrim.
Bila tertarik, GM Indonesia membanderol varian tertinggi dari Colorado terbaru dengan harga Rp517 juta berstatus
on-the-road Jakarta.