Jakarta, CNN Indonesia -- Merek China Wuling siap 'melahap' Nissan yang sudah malang melintang di industri otomotif Indonesia. Fenomena itu akan terjadi jika merek Jepang tersebut tidak membenahi fondasinya.
Penjualan Nissan Motor Indonesia (NMI) dalam beberapa tahun terakhir perlahan turun, karena diduga tergusur produk-produk baru yang berdatangan dan menawarkan sejumlah keunggulan.
Produk Livina yang sempat membawa Nissan masuk lima besar penjualan mobil nasional tercatat tak mampu lagi mendongkrak citra perusahaan yang memiliki markas di Yokohama itu.
Hasil penelusuran
CNNIndonesia.com, ada empat model Nissan mengalami nasib kurang beruntung di dalam negeri, yaitu X-Trail, Grand Livina, Serena dan Evalia. Bahkan low MPV Evalia harus 'disuntik mati' di Indonesia akibat kalah bersaing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mimpi buruk Nissan mulai terlihat pada 2015, ketika angka penjualannya terus melorot. Dan memasuki 2018, mimpi itu Nissan belum juga usai.
Penjualan
wholesales Nissan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak sampai 2.344 unit (Januari-Februari 2018), atau anjlok pada periode sama tahun lalu yang angkanya mencapai 4.228 unit.
Tidak menutup kemungkinan Nissan akan dipukul 'KO' Wuling dalam waktu dekat. Pasalnya, Wuling yang telah menggelontorkan sebanyak 1.936 unit selama dua bulan terakhir tahun ini, secara jelas menempel ketat Nissan. Wuling sendiri cuma mengadalkan dua model yaitu Confero dan Cortez, sementara Nissan menawarkan lebih dari enam model.
Jika melihat pencapaian tahun lalu, Wuling yang baru beroperasi pada Juli sudah berhasil mendistribusikan sebanyak 5.050 unit dengan satu model Confero, sementara penjualan Nissan sebanyak 14.488 unit selama satu tahun. Rasanya bukan persoalan sulit bagi Wuling untuk menghempaskan Nissan dari peta persaingan industri otomotif nasional.
Salah satu yang menjadi sorotan pada
Wuling adalah target memiliki 80 dealer tahun ini. Hingga saat ini, sudah ada 50 dealer yang beroperasi. Sedangkan Nissan menargetkan jumlah dealer meningkat menjadi 121 unit hingga akhir tahun lalu.
Persaingan memperebutkan konsumen kian sengit. Strategi masing-masing perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas konsumen tidak hanya dilakukan dengan meluncurkan produk baru, tapi juga meningkatkan pelayanan dealer.
Lantas bagaimana jika tidak ada produk baru untuk merangsang konsumen untuk melakukan pembelian. Ini yang harus diantisipasi produsen, sebab budaya konsumtif masih kental di tengah masyarakat Indonesia.
Dengan meningkatnya layanan dan tersedia produk mobil baru, maka perusahaan juga langsung mendapat sambutan positif dari konsumen. Wuling pun harus berhati-hati dengan low MPV Nissan yang akan datang. Produk
rebagde Mitsubishi Xpander itu dikabarkan memiliki fitur yang diinginkan konsumen.
General Manager Marketing Strategi Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin sempat mengatakan jika produknya akan berbeda dengan Xpander meski menggunakan platform sama.
"Produk akan memberi yang terbaik. Tapi tetap sangat kompetitif. Fitur canggih desain keren, teknologi. Pasti ada Nissan Inteligent Mobility," kata Budi beberapa waktu lalu.
Wuling sendiri bisa dibilang berpikir konvesional dengan menyediakan kendaraan jenis MPV yang sangat digandrungi masyarakat. Mereka belum terlihat tanda-tanda melansir model SUV bahkan sedan yang kian dijauhi konsumen.
(mik)