Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pemasaran Group Mitsubishi Imam Chaeru Cahya mengatakan pihaknya tidak lagi bisa menahan harga jual beberapa model Mitsubishi di Indonesia.
Sebab, menurut Imam kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 4,75 persen disertai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup berdampak pada harga jual kendaraan.
Terakhir, rupiah mampu ke level di bawah 14.000 per dolar AS. Namun menguatnya rupiah setelah beberapa pekan berada di atas level tersebut sudah tak bisa membendung kenaikan harga mobil Mitsubishi.
"Ya pasti semua APM dengan naiknya dolar saling larak lirik. Kami ada rencana ke situ (menaikkan harga jual Mitsubishi), salah satunya karena kenaikan suku bunga BI," kata Imam kepada media di Jakarta, Rabu (23/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Imam tersebut menandai pihaknya sudah tak bisa menahan harga jual mobil, kendati dipaksakan menahan harga justru berpengaruh pada ekonomi perusahaan.
Imam menambahkan kenaikan harga akan terjadi pada model Pajero Sport dan Triton, yang diharapkan setelah Hari Raya Lebaran 2018.
"(Naik) sebentar lagi, nanti untuk Pajero Sport dan Triton, ada kenaikan Rp3 juta sampai Rp5 juta," ucap Imam.
Kendati demikian, kenaikan harga tidak akan berlaku pada Xpander dan model Mitsubishi lain dampak negatif pelemahan mata uang rupiah dan kenaikan suku bunga acuan BI.
"Xpander sudah naik bulan Mei, dan memang dalam satu tahun naik rata-rata dua kali," tegas Imam.
Sebelumnya Honda Prospect Motor juga dilema dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan melemahnya nilai tukar rupiah. Manufaktur merek Jepang itu pun ada rencana akan menaikkan harga mobil-mobilnya di Indonesia.
(mik)