Nissan Batalkan Bisnis Baterai Listrik dengan China

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 11:38 WIB
Alasan pembatalan diduga karena tingginya nilai investasi yang mencapai Rp14 triliun.
Ilustrasi. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor Co telah membatalkan penjualan bisnis baterai listrik ke perusahaan China GSR Capital. Alasan pembatalan diduga karena tingginya nilai investasi.

Tahun lalu tepatnya pada Agustus 2018, produsen mobil Jepang tersebut telah sepakat menjual divisi Automotive Energy Supply Corp kepada perusahaan China GSR Capital.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, bahwa sebelumnya GSR Capital telah sepakat mengucurkan dana kepada Nissan senilai US$1 miliar (Rp14 triliun).
Nissan diketahui telah menguasai Automotive Energy Supply Corp dengan membeli sahamnya sebesar 49 persen yang dipegang oleh NEC Corp dan anak usahanya NEC Energy Devices.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AESC yang dimiliki Nissan sendiri telah memiliki pabrik baterai di Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Masih ada beberapa lokasi lain yang masih dirahasiakan.

Akhir dari pembatalan tersebut membuat Nissan harus mengevaluasi kesepakatan dengan pihak GSR Capital pada tahun lalu. Pihak GSR hingga saat ini tidak tersedia untuk dimintai keterangan.
GSR Capital telah berinvestasi di teknologi mobil listrik. Mereka ingin terus menambah investasi di bidang teknologi bersih termasuk di dalamnya kendaraan listrik.

Ini untuk mengantisipasi desakan pemerintah China agar perusahaan teknologi dan otomotif meningkatkan kemampuan membuat produk yang ramah lingkungan. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER