Jakarta, CNN Indonesia -- Ekspor mobil Toyota ke Vietnam mulai berjalan lancar setelah sempat tertunda karena adanya pengetatan aturan impor kendaraan sejak Januari tahun ini.
Setelah lulus uji coba ekspor pada Mei lalu, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah dapat kembali melakukan aktivitas ekspor mobil dalam bentuk utuh (CBU) ke Vietnam. Tahap awal sebanyak 800 unit Fortuner untuk periode Mei-Juli 2018.
"Betul, sudah kami kirim sejak Mei," kata
Director Administration Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azzam kepada
CNNIndonesia.com, Senin (16/7).
Ia menyampaikan pengiriman tersebut dapat dilakukan setelah sebelumnya sertifikat laik jalan atau
vehicle type approval (VTA) kendaraan-kendaraan dari dalam negeri telah disetujui oleh pemerintah Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pemerintah Vietnam mengeluarkan regulasi impor melalui "Decree On Requirements for Manufacturing, Assembly and Import of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Service" yang berlaku mulai 1 Januari 2018, dikenal dengan nama Dekret 116.
Kedua negara pun mengatur soal persyaratan manufaktur perakitan dan impor kendaraan bermotor, perdagangan jasa jaminan dan pemeliharaan kendaraan bermotor di Vietnam.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia menuruti permintaan untuk membuat sertifikat persetujuan tipe kendaraan (
vehicle type approval/ VTA) CBU untuk menyesuaikan ketentuan impor yang berlaku di negara tersebut.
TMMIN sebagai produsen otomotif terbesar di Indonesia mampu mengekspor produk Fortuner ke Vietnam hingga 12.222 unit pada 2017. Itu belum termasuk Rush, Vigo (Agya), dan jika ditotal, TMMIN ekspor sebanyak 2.000 unit per bulan.
Lebih lanjut, Bob belum dapat memastikan apakah akan mengurangi jumlah kendaraan untuk ekspor tujuan Vietnam setelah pemerintah setempat memberlakukan ketentuan impor baru yang ditetapkan, yaitu pengecekan per pengiriman.
"
Nah makanya itu tinggal
lot by lot checking. Saya juga masih siap-siapkan datanya," tutup Bob.
(mik)