Jakarta, CNN Indonesia -- Peluang ekspor produk otomotif ke Vietnam kembali terbuka. Setelah
Toyota, kini Suzuki yang telah mengirim sebanyak 200 unit APV dalam bentuk mobil utuh (CBU/
completely built up) ke Vietnam dilakukan pada Juli 2018 untuk menjalani uji tipe menyesuaikan regulasi otoritas Vietnam.
Meski mengakui masih ada ganjalan, namun pihak PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) meyakini ekspansi mobil Suzuki ke Vietnam akan kembali terulang.
Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Hady Surjono Halim mengatakan bahwa aktivitas ekspor mobil Suzuki ke sana dapat dilakukan setelah sebelumnya sertifikat laik jalan atau
vehicle type approval (VTA) kendaraan-kendaraan dari Indonesia telah disetujui oleh pemerintah Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ikuti prosesnya, sekarang sedang uji tipe. Log pertama pengiriman 200 unit sudah dilakukan pada Juli 2018. Pertengahan, 17 Agustus kami akan dapat kabar apakah 200 unit yang kami ekspor bisa lolos. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk bisa terus ekspor ke Vietnam," kata Hady kepada
CNNIndonesia.com di ICE BSD, Tangerang, Banten (9/8).
Menurut Hady, jika permasalahan dengan Vietnam selesai, pihaknya akan memulai ekspor Ertiga baru setir kiri ke Vietnam pada kuartal keempat 2018.
"Mulai ekspor (Ertiga baru) pada September. Itu dimulai Filipina dan Meksiko, mungkin Vietnam pada kuartal terakhir 2018, mungkin sekitar bulan November atau Desember," jelas Hady.
Dijelaskan Hady, ekspor Suzuki ke sana sebelum muncul larangan rata-rata 350 unit per bulan. Sementara SIM mengklaim sepanjang tahun 2017, ekspor Suzuki ke Vietnam sentuh 6.000 unit. Ekspor Suzuki ke Vietnam berada dalam posisi ketiga terbesar di dunia.
"Ekspor mobil (Suzuki) paling besar Filipina dan Saudi arabia. Vietnam ketiga atau keempat," ucap Hady.
Ekspor Mobil Suzuki Naik pada Semester I 2018Meski Vietnam absen dari negara tujuan ekspor sepanjang 2018, namun SIM berhasil mencetak ekspor positif. Pada semester pertama 2018, SIM berhasil meningkatkan ekspor mobil sebesar 11 persen dengan jumlah 31.759 unit dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu 28.251 unit.
Dengan jumlah tersebut, Suzuki telah mengekspor produk-produknya ke 47 negara dan hampir memenuhi target, yakni 51 negara tujuan ekspor Suzuki selama tahun 2018 yang meliputi Thailand, Filipina, Pakistan, Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolombia, Panama, dan lainnya.
Ekspor Suzuki yang terdiri dari mobil utuh dan mobil terurai (
Completely Knock Down/CKD) tetap menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2018 ini.
Terbukti raihan ekspor mobil utuh atau CBU melejit sebesar 13,8 persen menjadi 14.479 unit pada 2018, dibandingkan dengan 2017 yang hanya sebanyak 12.723 unit. Sedangkan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD) Suzuki juga naik tajam, sebesar 11,3 persen menjadi 17.280 unit dari 15.528 unit.
(mik)