Jakarta, CNN Indonesia -- Aston Martin Vanquish S Ultimate yang cuma diproduksi 175 unit di seluruh dunia dijual di Indonesia.
Sports car ini masuk melalui importir Prestige Image Motorcars dan bukan Aston Martin Jakarta yang selama ini menjadi Agen Pemegang Merek di Indonesia.
Vanquish S Ultimate merupakan model pamungkas yang menandai berakhirnya produksi model bermesin
naturally aspirated Aston Martin. Hanya ada lima unit
grand tourer eksklusif ini seluruh Asia Pasifik, sedangkan untuk Indonesia cuma ada satu unit berwarna
Xenon Grey.
Vanquish S Ultimate dibekali mesin V8 4.000 cc
twin-turbocharged yang menyemburkan tenaga 502 tk dan torsi 675 Nm. Model ini diklaim lebih lincah dari DB11 bermesin V12 5.200 cc.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apapun yang ada di mobil ini adalah pilihan tertinggi. Semua yang bisa diberi serat karbon kami beri serat karbon. Semua bodi serat karbon sampai ke pegangan pintu," kata General Manager Sales & Marketing Aston Martin Jakarta, Francisca Prandayani saat presentasi produk di peluncuran Vanquish S Ultimate di Jakarta Utara, Kamis (16/8).
Vanquish merupakan model tertinggi merek asal Inggris yang akrab dengan James Bond ini. Sedangkan Vanquish S Ultimate dikatakan Francisca adalah "rajanya Vanquish" yang tidak akan pernah diproduksi lagi sebab biaya produksinya sangat mahal.
Presiden Director Prestige Image Motorcars, Rudy Salim tidak mau mengungkap harga resmi model yang diharapkan dibidik para kolektor ini. Namun dia mau menjelaskan, setidaknya tembus Rp14 miliar (
off-the-road).
Harga barang masih bisa lebih mahal lagi bila konsumen meminta spesifikasi opsional. Rudy menyebut nilai spesifikasi tambahan itu bisa lebih dari Rp1 miliar.
Kolaborasi APM dan ImportirRudy menjelaskan sebagian alasan mengapa pihaknya, Prestige, yang menjual Vanquish S Ultimate, bukan Aston Martin Jakarta.
Prestige membeli Vanquish S Ultimate dari Aston Martin Jakarta dengan harga kesepakatan yang termasuk diskon di dalamnya. Unit itu sekarang ditawarkan lagi masyarakat. Prestige berperan sebagai
reseller.
"Karena kami minta dari Aston Martin Jakarta dan mereka melihat kami berpotensi dapat memasarkan ke pasar yang ada. Jadi artinya kasihan kan sampai seberusaha itu sampai mau merangkul kita yang importir umum untuk bantu jualan karena terancam bisa enggak ada lagi merek itu di Indonesia," ucap Rudy.
"Kami mengambil dari Aston Martin Jakarta sebagai stok kita lalu kami jual. Kami diberikan diskon spesial sehingga diskon itu bisa kami ambil sebagai margin dan tentunya juga harga jual. Tapi enggak lebih murah juga, barang begini margin bisa diukur paling tiga sampai empat persen," tambahnya.
Fransisca mengatakan banderolnya akan lebih tinggi jika dipegang oleh Aston Martin Jakarta.
"Kalau masuk dengan Aston Martin Jakarta harganya luar biasa mahal," ujar Fransisca.
Walau bukan sebagai penjual, Aston Martin Jakarta menampung layanan purna jual konsumen Vanquish S Ultimate. Konsumen mobil langka ini diberikan garansi lima tahun dan gratis servis juga selama lima tahun.
(mik)