Cicip Sejenak Modal Baru HR-V 'Facelift'

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Kamis, 30 Agu 2018 21:02 WIB
'Kuda hitam' asal China, DFSK Glory 580, jadi kompetitor HR-V dari sisi harga, namun apakah HR-V bisa meninggalkan pesaingnya? Berikut ulasannya.
Honda HR-V 2018. (Dok. Honda)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah media termasuk CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal model facelift terbaru HR-V yang sudah diperkenalkan Honda pada awal Agustus 2018. 'Kencan' singkat itu dilakukan di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada Rabu (29/8).

Kurang lebih 20 unit varian baru, 1.5L E Special Edition CVT, dengan warna beragam berjajar di pelataran parkir lokasi acara test drive. Semuanya merupakan jatah media dan kebetulan saya mendapat pilihan berwarna hitam metalik.

HR-V di Indonesia merupakan generasi kedua yang meluncur pada 2015 lalu. Model crossover ini punya nama lain, Vezel untuk pasar Jepang dan Amerika Serikat, serta X-RV buat dijual di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan pada edisi facelift pada crossover lima penumpang ini kadarnya ringan, hanya berlaku di beberapa titik yang kebanyakan pada eksterior.

Tidak banyak yang berubah pada HR-V facelift dibanding model sebelumnya. Kita bisa jadi tidak cepat menyadari ada yang beda misalnya kedua model itu melintas bareng di jalanan.

Pada varian edisi spesial, perubahan terletak di desain gril, penggunaan LED di sistem pencahayaan (pada lampu utama, daytime running light atau DRL, dan lampu kabut), serta antena yang kini memakai 'sirip hiu'.

Beruntung desain pelek mobil ini turut diganti sehingga facelift HR-V mempunyai sedikit nilai tambah. Pelek mobil tersebut kini hadir dengan kombinasi dua warna dan berpalang lima.

Tampilan luar sudah, kini saatnya masuk ke kabin dan saya memilih duduk di baris kedua. Perjalanan mencicipi HR-V pun dimulai setelah seorang rekan mengambil alih kemudi untuk sejenak berkeliling di kawasan Alam Sutera.

Kabin HR-V terbaru juga tidak banyak berubah. Interiornya tetap sama, perbedaan hanya pada headunit yang diperbaharui serta desain jok berpelapis kulit warna hitam demi menambah kesan sporty mobil ini.
Aliran hawa dingin dari AC Honda HR-V. (Dok. Honda Prospect Motor)
Honda tidak mengubah tata letak ventilasi AC. Posisi ventilasi AC besar pada dasbor yang berada tepat di hadapan jok penumpang depan tetap dipertahankan.

Posisi itu membuat embusan hawa sejuk ke area baris kedua terhalang jok penumpang depan. Pantas saja, meski AC dalam kondisi hidup, hawa panas masih sedikit saya rasakan

Setelah menjadi penumpang, tidak lengkap rasanya jika saya tidak duduk di hadapan kemudi. Meski ruas jalan di kawasan Alam Sutera sore itu tengah padat kendaraan, tapi setidaknya pengalaman saya sudah dapat menghilangkan rasa penasaran bagaimana rasa mengendarai mobil ini. 

Mesin kembali saya nyalakan dengan menekan tombol. Cukup kedap mobil ini sehingga bunyi mesin tidak menembus ke kabin. Posisi kemudi juga dapat diatur tinggi rendahnya sesuai keinginan, pengaturannya terletak di leher kemudi. 

Mengemudi pun saya mulai. Dimensi mobil yang tidak terlalu besar cukup memberi kenyamanan saat berkendara di jalur padat karena saya mudah menempatkan posisi mobil saat meliuk di antara kendaraan lain.

Menariknya, pada instrument cluster, terdapat cincin dengan indikator warna yang melingkari spidometer. Warna dapat berubah menjadi hijau saat konsumsi bahan bakar efisien. Fitur ini juga dapat menjadi petunjuk bagi pengemudi untuk menghemat bahan bakar.

Impresi performa ditunjang dari mesin yang terbilang responsif dan minim getaran. HR-V yang saya kemudikan dibekali mesin SOHC i-VTEC 1.500cc bertenaga 118,3 daya kuda di rpm 6.600 dengan torsi maksimal 145,1 Nm saat rpm 4.600. Mesin itu berpadu dengan transmisi otomatis CVT.

HR-V punya sistem keselamatan yang menghalangi ban berputar di tempat saat mobil diam. Tujuannya agar misalnya saat pengemudi tidak sengaja menginjak penuh pedal gas, mobil tidak lantas responsif 'meloncat".

Menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis fandy, sistem keselamatan itu juga ada pada semua produk Honda.

"Ya itu untuk mencegah kalau saja ada pengemudi yang tidak sengaja menginjak gas pas lagi berhenti," kata Jonfis.
Honda HR-V 2-18. (Dok. Honda)
Kesimpulan

Tidak terasa uji coba singkat bersama varian spesial edisi HR-V harus saya sudahi lantaran keterbatasan waktu. Keterbatasan area test drive pun membuat eksplorasi kendaraan menjadi kurang maksimal.

Kendati begitu, bisa saya simpulkan, walau sedikit, ubahan pada HR-V terbaru tentu bisa jadi tambahan amunisi Honda untuk mempertahankan posisi crossover medium terlaris dibanding Chevrolet Trax dan Suzuki SX-4 S-Cross.

Namun Honda pun tak boleh lengah terhadap pergerakan kompetitor yang bisa saja diam-diam menyerang. 'Kuda hitam' asal China yaitu DFSK Glory 580 pun diketahui menjadi salah satu kendaraan yang siap bersaing dari sisi harga bersama HR-V di Indonesia. (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER